Pemdes Labulia Bantah Mark-Up Pajak Hingga 22%

- Wartawan

Minggu, 2 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NESIANEWS.COM – Pemerintah Desa Labulia, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, hingga Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) angkat bicara soal berhembusnya isu, adanya Mark-Up pajak di desa hingga 22%.

Bendahara Desa Labulia, Masnah pada 31/1/2025  mengatakan, apa yang diberitakan tentang adanya kepala desa yang melakukan pemotongan anggaran hingga 22% itu tidak benar.

“Tidak ada pemotongan sejumlah itu. Selama ini kami cuma memotong sebesar 12% kadang 10% sesuai potongan pajak yang ada di  system dan sesuai program yang dilaksanakan,” kata Masnah.

BACA JUGA :  Bupati Sampaikan Visi dan Misi untuk Mewujudkan Lombok Tengah MASMIRAH

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Isu yang dihembuskan oknum tersebut tegasnya, terlalu berlebihan. Sehingga apa yang dihembuskan jelas tidak sesuai pakta.

“Ngarang,” tandas Masnah via WA.

Semenntara itu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Labulia melalui ketuanya, Mawaiz menyatakan, selama ini segala bentuk pembiayaan yang akan dilaksanakan di desanya, selalu diserahkan ke TPKA.

“Dan kami selalu bersama-sama dengan pemerintah desa menyepakati apa yang menjadi program kegiatan yang ada di desa,” kata Mawaiz ditemui terpisah.

Pihaknya sejauh ini tandas Mawaiz, tidak menemukan adanya pemotongan langsung oleh kepala desa seperti isu yang berhembus.

BACA JUGA :  Sebuah LSM di NTB "Tantang" APH Setempat Tindak Tegas Hal Ini

TAPM Lombok Tengah, Khairil Anwar ditemui terpisah di kediamanya mengatakan, seperti diketahui Desa Labulia merupakan salah satu dari 6 desa yang ada di wilayah Kecamatan Jonggat yang meraih  penghargaan bebas dari temuan inspektorat.

Penghargaan diberikan kepada Desa Labulia atas prestasinya tersebut, melalui proses audit dari tahun 2016 sampai  2024.

“Desa Labulia salah satunya yang meraih penghargaan bebas temuan dari inspektorat,” kata Khairil Anwar.

“Sangat tidak mungkin pemotongan anggaran hingga 22% itu dilakukan,” tandas Khairil Anwar.

BACA JUGA :  Lanal Bintan Selenggarakan Baksos dan Bakes Dalam Rangka Pengabdian Tiada Henti 34 Tahun Alumni AKABRI 1989 (ALTAR 89)

Atas adanya isu pemotongan anggaran hingga 22% yang terjadi di salah satu desa di Jonggat tersebut, membuat Kepala Desa Bonjeruk Audia Rahman turut angkat bicara.

Menurutnya, hal tersebut isu yang terlau berlebihan, melakukan pemotongan anggaran secara langsung itu adalah sesuatu yang tidak mungkin.

“Isu itu terlau berlebihan,” ucap Audia Rahman.

Terkait isu tersebut, pihak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lombok Tengah, melalui Sekretaris Dinas (Sekdis) Tahsin mengatakan, belum tahu pasti atas isu tersebut.

“Nanti kita cross-check dulu,” katanya singkat.

Berita Terkait

Dukung Swasembada Pangan Nasional, Polres Loteng Tanam Jagung Serentak Kuartal III
Wisatawan Jatuh di Rinjani, Iqbal Intruksikan Percepatan Evakuasi
Hinaan Personal, Gubernur Iqbal Minta Keluarga dan Masyarakat Tetap Tenang
Kasta NTB Mendorong Pembentukan Pokja Pendataan DBHCHT, Bappeda NTB Merespons Cepat
Hearing Bersama DPRD NTB dan Bappeda, KASTA NTB Pertanyakan Alokasi DBHCHT Rp 162,9 Miliar
Pegawai RS Mandalika Akhirnya Berani Bicara, Mereka Diduga Tak Diberi Jaspel
Masyarakat Stanggor Pertanyakan Progres Laporanya di Kejari Loteng
Jangan Tertipu! Ada Akun Palsu Mengatasnamakan Bank NTB Syariah

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 05:46 WIB

Dukung Swasembada Pangan Nasional, Polres Loteng Tanam Jagung Serentak Kuartal III

Selasa, 24 Juni 2025 - 05:41 WIB

Wisatawan Jatuh di Rinjani, Iqbal Intruksikan Percepatan Evakuasi

Minggu, 22 Juni 2025 - 22:41 WIB

Hinaan Personal, Gubernur Iqbal Minta Keluarga dan Masyarakat Tetap Tenang

Selasa, 17 Juni 2025 - 18:46 WIB

Kasta NTB Mendorong Pembentukan Pokja Pendataan DBHCHT, Bappeda NTB Merespons Cepat

Kamis, 12 Juni 2025 - 10:37 WIB

Hearing Bersama DPRD NTB dan Bappeda, KASTA NTB Pertanyakan Alokasi DBHCHT Rp 162,9 Miliar

Jumat, 6 Juni 2025 - 11:44 WIB

Pegawai RS Mandalika Akhirnya Berani Bicara, Mereka Diduga Tak Diberi Jaspel

Senin, 2 Juni 2025 - 21:04 WIB

Masyarakat Stanggor Pertanyakan Progres Laporanya di Kejari Loteng

Selasa, 27 Mei 2025 - 09:28 WIB

Jangan Tertipu! Ada Akun Palsu Mengatasnamakan Bank NTB Syariah

BERITA TERBARU