NESIANEWS.COM – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Ardhia Rinjani Kabupaten Lombok Tengah tanggapi dampak curah hujan yang mengakibatkan jaringan air di wilayah Lombok Tengah terganggu.
Curah hujan yang cukup tinggi di kawasan utara Lombok Tengah mengakibatkan luapan sungai di Desa Lantan, Rumpanas. Kejadian ini berdampak pada kerusakan jaringan PDAM setempat, yang juga memengaruhi jaringan pipa milik masyarakat.
Dirut PDAM Tirta Ardhia Rinjani, Bambang Supratomo, S.IP., menjelaskan, luapan sungai ini cukup besar sehingga memengaruhi kondisi jaringan PDAM.
Tidak hanya jaringan PDAM yang tergerus oleh luapan air sungai, tetapi jaringan pipa milik masyarakat juga ikut terdampak.
Akibat dari kerusakan jaringan tersebut, pelayanan PDAM di tiga kecamatan, yaitu Praya Tengah, Praya Timur, dan Pujut, mengalami gangguan. Namun, Bambang menegaskan bahwa tidak semua pelanggan PDAM di tiga kecamatan tersebut terdampak.
“Sistem jaringan kami tidak bergantung pada satu sumber, melainkan memiliki alternatif sumber lain. Misalnya, di Praya Tengah, dari 3.000 pelanggan, tidak semuanya terdampak. Hanya beberapa titik saja yang mengalami gangguan,” katanya saat acara coffee morning di Talk, Kota Praya, Lombok Tengah, (12/2/25).
“Alhamdulillah, berkat kesigapan pegawai kami, dampak pelayanan tidak terlalu signifikan. Beberapa wilayah memang harus mengalami pelayanan bergilir hingga kondisi normal kembali,” tambah Bambang.
Estimasi perbaikan, lanjut Bambang, diperkirakan memakan waktu sekitar dua hari lagi. Kerusakan ini murni disebabkan oleh bencana alam yang tidak dapat dikontrol.
“Kerusakan ini tidak hanya berdampak pada jaringan PDAM, tetapi juga pipa milik masyarakat. Namun, begitu ada permasahan atau kerusakan walau pun tengah malam petugas kami tetap sigap terjun langsung untuk memperbaikinya biar dampaknya tidak terlalu besar,” katanya.
Bambang juga menyampaikan apresiasi terhadap kinerja tim teknis PDAM yang sigap menangani kerusakan, bahkan di tengah malam.
“Alhamdulillah karena kesigapan pegawai kami, tidak langsung semua pelayanan di tiga kecamatan ini mati 100 persen,” terang Bambang.
Dengan upaya perbaikan yang dilakukan, diharapkan pelayanan PDAM di tiga kecamatan tersebut dapat kembali normal dalam waktu dekat.