Peristiwa 27 Juli 1996 atau lebih dikenal dengan Tragedi Kudatuli sebuah konflik internal Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

- Wartawan

Kamis, 27 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Peristiwa 27 Juli 1996 atau lebih dikenal dengan Tragedi Kudatuli sebuah konflik internal Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

Tragedi itu bermula dari penyerbuan pendukung Soerjadi ke kantor DPP PDI Jalan Diponegoro 58 pada 27 Juli 1996. Penyerbuan tersebut pecah hingga berakhir dengan kerusuhan dan menelan banyak korban. Begitu juga dengan kerugian material.Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang baru lima hari dideklarasikan (22 Juli 1996) di gedung YLBHI, dituding sebagai dalang kerusuhan.Mendagri rezim Orde Baru menerbitkan SK yang intinya menyebut PRD beserta ormas afiliasinya sebagai partai terlarang. Para aktivis PRD dan underbownya, yakni Serikat Tani Nasional (STN), Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID), Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI), Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (Jakker), dan Sarekat Rakyat Indonesia (SRI), diburu.

BACA JUGA :  Prajurit Lanal Bintan Ikuti Exit Briefing Danlantamal IV Bersama Satuan Dibawah Jajaran Lantamal IV

Sejumlah pengurus penting partai berhasil ditangkap, termasuk Ketua Umum PRD beserta 13 orang pengurus dan anggota, dijebloskan ke dalam penjara. Bahkan, sejumlah aktivis lainnya hilang. Kemudian, ada yang muncul dengan testimoni sebagai korban penculikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut sejumlah tokoh aktivis PRD dan afiliasinya yang diburu rezim Orde Baru paska meletusnya peristiwa Kudatuli.Di antaranya pernah dikejar-kejar, ditangkap, dipenjara, diculik dan disiksa, namun berhasil selamat.

1. Nezar Patria

Ia merupakan Sekjen Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) sempat menjadi korban penculikan. Paska peristiwa Kudatuli meletus, Nezar Patria termasuk aktivis yang masuk daftar hitam perburuan rezim Orde Baru.Usai mengalami penyekapan dan penyiksaan beberapa hari, Nezar akhirnya dibebaskan. Berbeda dengan kawan-kawannya yang terjun ke dalam partai politik. Nezar Patria mengawali perjalanan dengan menekuni dunia jurnalis hingga menjadi pimpinan sejumlah media massa.

BACA JUGA :  rapat kerja wilayah. Ikatan Keluarga Madura DKI Jakarta terselenggara hari ini karena memang tuntutan dari ADART menuju musawarah nasional yang akan diselenggarakan nanti di 2025

Pada 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan Nezar Patria sebagai anggota Dewan Pers yang kedua, yakni periode 2016-2019. Sebelumnya pada periode 2013-2016 ia juga menjabat sebagai Dewan Pers.Sejak 2020, laki-laki kelahiran Aceh 5 Oktober 1970 dan pernah kuliah di Fakultas Filsafat UGM itu menjabat sebagai Direktur Kelembagaan Pos Indonesia. Kini, ia dipercaya menjadi Wakil Menteri Kominfo.
2. Budiman Sudjatmiko

Ketua Umum PRD itu ditangkap bersama 13 orang pengurus lainnya dan dijebloskan ke dalam penjara. Budiman lahir di Desa Pohonjean, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah 10 Maret 1970.

BACA JUGA :  Tim Gabungan Bersama Masyarakat Terus Melakukan Pencarian Korban Tenggelam

Dunia aktivis memaksa Budiman meninggalkan bangku kuliah di Fakultas Ekonomi UGM yang baru dienyamnya dua semester. Pada 28 April 1997, hakim PN Jakarta Pusat menjatuhi vonis 13 tahun penjara. Budiman didakwa merongrong ideologi negara Pancasila.Pada 10 Desember 1999 Presiden Abdrurrahman Wahid atau Gus Dur memberikan amnesti yang dengan demikian Budiman Sudjatmiko bebas secara hukum.

“Segera setelah keluar dari LP Cipinang tanggal 10 Desember 1999 berdasarkan amnesti Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Budiman kembali memimpin PRD,” tulis Miftahuddin dalam buku Radikalisasi Pemuda, PRD Melawan Tirani.

Red supriyadi

Berita Terkait

Polres Loteng Siapkan Rekayasa Lalu-Lintas Jalan Sehat Perayaan Haul Satu Abad Almaghfurlah TGH. Faishal
Surat Jual Beli Tanah Diduga Palsu, Warga Lombok Barat akan Lapor ke Polda NTB Besok
Halal Bihalal Kasta NTB, Momentum Jaga Relasi dan Perkawanan
LSM GEMPAR NTB Soroti Pengelolaan Aset Daerah yang Tidak Maksimal
Camat Praya Barat Serahkan SK Karang Taruna Kepada Lalu Gesar
Tanggapi Pemberitaan, Pihak Sudin: Pengacara Nunung Bangun Kesiangan
Penemuan Peluru Meriam di BKU, Polres Loteng Bersama Tim Gegana Brimob Lakukan Evakuasi
Potensi Kerugian Negara Miliaran Rupiah dalam Pembelian Gabah, Kasta NTB Minta Pengawasan Ketat

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 19:15 WIB

Polres Loteng Siapkan Rekayasa Lalu-Lintas Jalan Sehat Perayaan Haul Satu Abad Almaghfurlah TGH. Faishal

Minggu, 20 April 2025 - 18:19 WIB

Surat Jual Beli Tanah Diduga Palsu, Warga Lombok Barat akan Lapor ke Polda NTB Besok

Rabu, 16 April 2025 - 03:16 WIB

Halal Bihalal Kasta NTB, Momentum Jaga Relasi dan Perkawanan

Minggu, 13 April 2025 - 01:56 WIB

LSM GEMPAR NTB Soroti Pengelolaan Aset Daerah yang Tidak Maksimal

Kamis, 10 April 2025 - 11:11 WIB

Camat Praya Barat Serahkan SK Karang Taruna Kepada Lalu Gesar

Kamis, 10 April 2025 - 09:40 WIB

Tanggapi Pemberitaan, Pihak Sudin: Pengacara Nunung Bangun Kesiangan

Sabtu, 5 April 2025 - 07:15 WIB

Penemuan Peluru Meriam di BKU, Polres Loteng Bersama Tim Gegana Brimob Lakukan Evakuasi

Sabtu, 5 April 2025 - 06:35 WIB

Potensi Kerugian Negara Miliaran Rupiah dalam Pembelian Gabah, Kasta NTB Minta Pengawasan Ketat

BERITA TERBARU