Ketahanan dan kemandirian pangan menjadi persoalan primer yang secara langsung berada pada wilayah lokal dan nasional - NESIANEWS.COM

Ketahanan dan kemandirian pangan menjadi persoalan primer yang secara langsung berada pada wilayah lokal dan nasional

- Wartawan

Minggu, 20 Agustus 2023 - 13:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta
Nissa Wargadipura – Pemimpin Pesantren Ekologi Ath Thaariq
Didid Haryadi – Lecturer in Department of Sociology, University of Brawijaya

Pengantar Diskusi
Ketahanan dan kemandirian pangan menjadi persoalan primer yang secara langsung berada pada wilayah lokal dan nasional. Di Indonesia, wacana terkait hal tersebut semakin menguat selama pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan karena adanya kerentanan pangan di tengah keterbatasan lahan, pembatasan mobilitas serta meningkatnya kebutuhan yang tidak sebanding dengan ketersediaan yang ada.
Beberapa inisiatif telah dilakukan untuk mencapai ketahanan dan kemandirian pangan. Pada wilayah makro, negara menyusun regulasi misalnya melalui proyek strategis nasional yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan publik. Pemerintah memiliki otoritas yang bersifat legal-formal dan secara praktis seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah serta kelompok sosial masyarakat. Akan tetapi, persoalan yang biasanya muncul adalah ketika saluran distribusi suatu kebijakan tidak berlangsung dengan baik dan tepat. Dalam konteks ini, kelompok masyarakat sipil secara tidak langsung berinisiatif untuk menghimpun solidaritas sekaligus membangun kesadaran kolektifnya. Beberapa diantaranya yang aktif melakukan pendampingan serta distribusi pangan selama era pandemi Covid-19 adalah gerakan Solidaritas Pangan Jogja, Jaringan Lintas Iman (Haryadi & Malitasari, 2020), Solidaritas Sosial Bandung, dan Paguyuban Kelompok Petani Lahan Pantai Kulonprogo. Kelompok masyarakat sipil tersebut dibentuk berbasis kesadaran bersama dan kemandirian melalui jaringan sosial dan sumber daya yang dimiliki.
Kelompok masyarakat sipil lainnya yang memiliki semangat distribusi nilai ketahanan dan kemandirian pangan adalah Pesantren Ath-Thaariq di Garut, Jawa Barat. Pesantren ini menerapkan pendidikan ekoteologi sebagai referensi utama bagi para santrinya. Salah satu tujuan utama pemilihan dan penerapan ekoteologi adalah untuk membangun kesadaran lingkungan yang berorientasi ketahanan dan kemandirian pangan. Hal tersebut dibuktikan melalui sistem pertanian polikultur yang diterapkan di lahan pesantren. Hasilnya, kebutuhan pangan para santri tidak hanya bergantung pada hanya satu sumber karbohidrat saja melainkan lebih variatif. Situasi ini memang sengaja dikonstruksikan agar perspektif santri lebih terbuka terhadap lingkungan, adaptif dan menghindari pola pikir pragmatis. Selain itu, pendidikan yang diterapkan oleh pesantren Ath-Thaariq menjadi otokritik terhadap pendidikan formal. Bahwa, pesantren ini memosisikan diri sebagai benteng pertahanan generasi muda desa agar tetap bertahan dan membangun desa.
Hasil pertanian mandiri yang dilakukan oleh pesantren Ath-Thaariq mampu membentuk karakter yang independen dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari. Dalam setiap masa panen yang hasilnya surplus, maka akan diolah menjadi cemilan, minuman seduh, hingga obat-obatan. Selanjutnya produk-produk olahan tersebut dijual. Hasil penjualan akan menjadi tabungan untuk para santri dan sebagian untuk operasional pesantren.

Riset ini berusaha menelaah rumusan masalah berikut ini:

BACA JUGA :  Bhakti 29 Juli 1947, TNI AU Bertekad Untuk Semakin Profesional, Moderen dan Tangguh Sebagai Angkatan Udara Yang Disegani Di Kawasan".

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

BACA JUGA :  Ormas Laskar Mandalika di Lombok, Pertanyakan BB Mobil Tangki Yang "Hilang" Saat Dititip di Mapolres Setempat

Bagaimana model produksi pengetahuan dan skema ketahanan/kemandirian pangan di pesantren At-Thaariq?
Bagaimana proses distribusi nilai-nilai kesadaran lingkungan dalam pendidikan pesantren At-Thaariq?

BACA JUGA :  Proses Nominator Beasiswa Kedokteran di Jonggat, Bupati Loteng Datang ke Barejulat, Perina dan Bonjeruk

Red sr, repoter irwan santhosa

Berita Terkait

Santi pemilik YouTube Santi Dharma Chandra sekaligus Duta Sahabat Polisi Indonesia Provinsi Bali yang di tunjuk Fonda Tangguh Ketua Sahabat Polisi Indonesia .
Polres Loteng Laksanakan Patroli KRYD Jelang Operasi Mandalika Rinjani 2023
Kasus Perkelahian Antar Pelajar Di SMAN 1 Janapria, Kapolsek Janapria Datangi TKP 
Polda NTB mendukung terbetuknya Komite Keselamatan Jurnalis Nusa Tenggara Barat
Melihat Suksesnya Bibit Jagung R7 di Desa Jenggik Lombok Timur, Mampu Hasilkan 13,7 Ton Per Hektare
Gunakan Brosur, Begini Cara Polsek Sumbawa Himbau Masyarakat Cegah TPPO
Antisipasi Kenakalan Remaja, Samapta Polres Sumbawa Periksa Remaja Yang Nongkrong
Polres Bima Kota Amankan Objek Vital Nasional di PT. PLN UPP Nusa Tenggara I PLTU Bima
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 Oktober 2023 - 18:17 WIB

Santi pemilik YouTube Santi Dharma Chandra sekaligus Duta Sahabat Polisi Indonesia Provinsi Bali yang di tunjuk Fonda Tangguh Ketua Sahabat Polisi Indonesia .

Selasa, 3 Oktober 2023 - 16:22 WIB

Kasus Perkelahian Antar Pelajar Di SMAN 1 Janapria, Kapolsek Janapria Datangi TKP 

Minggu, 1 Oktober 2023 - 16:12 WIB

Polda NTB mendukung terbetuknya Komite Keselamatan Jurnalis Nusa Tenggara Barat

Minggu, 1 Oktober 2023 - 11:11 WIB

Melihat Suksesnya Bibit Jagung R7 di Desa Jenggik Lombok Timur, Mampu Hasilkan 13,7 Ton Per Hektare

Jumat, 29 September 2023 - 19:58 WIB

Gunakan Brosur, Begini Cara Polsek Sumbawa Himbau Masyarakat Cegah TPPO

Jumat, 29 September 2023 - 18:27 WIB

Antisipasi Kenakalan Remaja, Samapta Polres Sumbawa Periksa Remaja Yang Nongkrong

Kamis, 28 September 2023 - 10:56 WIB

Polres Bima Kota Amankan Objek Vital Nasional di PT. PLN UPP Nusa Tenggara I PLTU Bima

Kamis, 28 September 2023 - 07:56 WIB

Dilporkan 2021, Logis Pertanyakan Kasus Dugaan Korupsi Yang Dilaporkan di Polda NTB

BERITA TERBARU