ALARM NTB Sebut Issue Hutang Pemprov Terlalu Politis

- Wartawan

Kamis, 4 Mei 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NESIANEWS.COM – Aliansi Rakyat Menggugat (ALARM) Nusa Tenggara Barat, menenggarai issue hutang Pemprov NTB terhadap pekerjaan proyek pemerintah provinsi terlalu politis.

ALRM NTB melihat, situasi hutang Pemprov seolah olah digoreng gagal bayar. Padahal hanya penundaan pembayaran karena skema anggaran yang berubah dari pusat hingga daerah.

“Rekan rekan kontraktor sangat kami fahami kondisinya. Mungkin kebanyakan proyek Pokir DPRD. DPRD tahu situasi anggaran di pusat. Dan ini bukan NTB saja tapi sebagian di Provinsi lain juga terjadi,” sebut ketua ALARM NTB, Lalu Hizzi, dalam siaran persnya di Mataram, pagi ini, Kamis (4/5).

BACA JUGA :  Oke Wiredarme Tak Khawatir Jika Harus Head to Head Dengan Pathul di Loteng

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Provokasi soal segel kendaraan dinas dan rumah jabatan Gubernur hanya sensasi berita saja. Padahal, faktanya Gubernur Zulkieflimansyah berulang kali menyampaikan komitmen pembayaran Pemprov akan direalisasikan setidaknya hingga Juni 2023.

BACA JUGA :  Kasad : Batalyon Penyangga Daerah Rawan Dukung Keamanan dan Percepatan Pembangunan

Kebijakan Pemprov soal anggaran juga boleh dikritik. Bahkan kata Hizzi harus dikritik. Tapi tidak subyektif apalagi mengabaikan masalah substansi.

“Kita tahu masalah intinya kan soal anggaran pusat yang skema penyalurannya berubah. Misalnya, Dana Bagi Hasil (DBH). Ada restrukturisasi dari kementerian keuangan, evaluasi. Itu diumumkan dimana mana. Dampak Covid dan situasi penerimaan negara,” tandasnya, lagi.

BACA JUGA :  dr Ali Mahsun ATMO Ptesiden KAI: Energi Gibran Difokuskan Sapa dan Dengarkan Aspirasi Rakyat, Milenial dan Gen Z

ALARM NTB berpandangan, situasi ini mestinya disikapi dengan bijak DPRD NTB. Dan terus koordinasi dengan Pemprov. Hingga tidak perlu kontraktor rekanan mitra DPRD di provokasi sedemikian rupa seolah Pemprov gagal bayar.

“Pengamatan kami, gak ada gagal bayar. Yang ada skema pembayarannya yang berubah. Bertahap,” demikian, Hizzi.

Berita Terkait

Tiga Jurnalis tvOne dan RTV Dilarangan Meliput Kasus Rudapaksa Dengan Tersangka Agus, Kok Bisa ?
Apresiasi Kasta NTB Terhadap Keputusan DPR KLU Terkait PT TCN
Pemkab Lombok Tengah Gandeng Universitas Mataram Susun Ranperda Penyertaan Modal BUMD
Polres Loteng Olah TKP Penemuan Mayat Bayi di Saluran Sungai di Kecamatan Praya Tengah
Ancaman UU ITE Untuk Pelapor Dugaan Ijazah S-1 SH
InJourney Sukses Gelar Aquabike Jetski World Championship 2024 di Danau Toba
Kasta NTB Melaporkan Galian C di 2 Kecamatan Yang Diduga Ilegal
Kecewa! Persiapan Sudah Maksimal, GIB Batal Tampil di Panggung Tabligh Akbar Desa Puyung
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 10:55 WIB

Tiga Jurnalis tvOne dan RTV Dilarangan Meliput Kasus Rudapaksa Dengan Tersangka Agus, Kok Bisa ?

Senin, 2 Desember 2024 - 19:58 WIB

Apresiasi Kasta NTB Terhadap Keputusan DPR KLU Terkait PT TCN

Selasa, 26 November 2024 - 13:11 WIB

Pemkab Lombok Tengah Gandeng Universitas Mataram Susun Ranperda Penyertaan Modal BUMD

Selasa, 19 November 2024 - 08:39 WIB

Polres Loteng Olah TKP Penemuan Mayat Bayi di Saluran Sungai di Kecamatan Praya Tengah

Senin, 18 November 2024 - 15:34 WIB

Ancaman UU ITE Untuk Pelapor Dugaan Ijazah S-1 SH

Senin, 18 November 2024 - 13:03 WIB

InJourney Sukses Gelar Aquabike Jetski World Championship 2024 di Danau Toba

Senin, 11 November 2024 - 17:51 WIB

Kasta NTB Melaporkan Galian C di 2 Kecamatan Yang Diduga Ilegal

Jumat, 8 November 2024 - 12:38 WIB

Kecewa! Persiapan Sudah Maksimal, GIB Batal Tampil di Panggung Tabligh Akbar Desa Puyung

BERITA TERBARU