NESIANEWS.COM – Seorang perempuan paruh baya warga Dusun Lancing, Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat diancam akan ditembak oleh oknum kontraktor proyek pada Sabtu, 1 Januari 2025.
Sebelumnya, beredar video di Media Sosial (Medsos), yang menggambarkan, salah seorang perempuan sedang berusaha mempertahankan tanahnya yang akan digusur oleh pemilik proyek.
Dalam video tersebut, nampak perempuan yang diketahui bernama Inaq Dewi berdebat dengan sejumlah laki-laki yang diduga pekerja proyek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam perdebatan tersebut, datang seorang laki-laki dengan mengenakan helm proyek warna putih dan rompi warna coklat yang diduga kontraktor proyek, oknum itu langsung mengeluarkan kalimat ancaman Saya Tembak Nanti sembari tangan kirinya mengarah ke pinggang seperti ingin mengeluarkan sesuatu dari balik rompinya.
Karena diancam, dengan penuh rasa keberanian, Inaq Dewi pun menantang balik laki-laki yang mengancam menembaknya tersebut. “Tembak saja, tembak, tembak, aneh (Ayo), tembak,” tantang Inaq Dewi.
Menanggapi kejadian yang viral di medsos itu, Anggota DPRD Provinsi NTB Dapil 8 Azhar, murka terhadap Tindakan oknum kontraktor yang melakulam ancaman terhadap Inaq Dewi.
Ia menyebutkan bahwa sikap Arogansi oknum kontraktor proyek yang mengancam menembak salah seorang Ibu bernama Inaq Dewi saat mempertahankan tanahnya dari penguasaan pemilik proyek atau Perusahaan di Dusun Lancing, Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat.
“Tindakan tersebut tidak bisa dibiarkan, dia arogan sekali sampai mau menembak warga,” Sebutnya.
Lebih lanjut Dewan Partai Demokrat itu mengaku bahwa tindakan oknum kontraktor itu tidak dibenarkan.
“Inaq Dewi diancam akan ditembak, karena tidak mau tanahnya dikuasai dan diambil oleh perusahaan. Ada persoalan lahan yang belum diselesaikan, semestinya dibicarakan secara baik baik, panggil Kades, Kadus, tokoh masyarakat, tokoh agama, duduk bersama untuk penyelesaian secara Musyawarah, bukan malah mau tembak warga. Dan persoalan lahan di sana (tempat kejadian perkara pengancaman) tidak pernah diselesaikan dari dulu,” bebernya.