NESIANEWS.COM – Stop Eksploitasi! Sumber Daya Alam! Tutup Tambang di NTB jika tidak memberikan dampak ksejahtraan.
Demikian ujar Ketua II Bidang Eksternal PKC PMII Bali Nusra, Rafial Nazir pada Rabu 8 Nopember 2023, dalam rilisnya.
NTB tandas Rafial Nazir, bukan kawasan Pertambangan, melainkan kawasan pertanian, wisata, peternakan, perikanan dan kehutanan. Namun anehnya, malah eksplorasi dibiarkan, malah dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Banyaknya industri ekstraktif di NTB, bukan hal yang mengagetkan lagi, termasuk pertambangan. Akan selalu ada mengakar dan merusak ruang Ekologi bagi rakyat.
“Sudah sangat lama pertambangan di NTB hanya menguntungkan segelintir orang saja. Tidak lain adalah oligarki yang buta dan tuli terhadap dampak lingkungan yang tereksploitasi sumber daya alamnya, bahkan mengalih fungsi lahan pertanian menjadi kompleks industri,” terang Nazir sapaan akrab aktivis muda ini.
Pemerintah dengan dalih, hasil dari pertambangan untuk pemenuhan pembangunan.
Namun, diduga tutup mata dalam melihat dampak pada aspek keseimbangan dan keadilan bagi ruang ekologi rakyat serta dampak lingkungan.
Pertambangan di NTB juga dituding Nazir, tidak memberikan dampak sejahtera bagi lingkaran tambang.
Justeru malah diduga menjadi korban keserakahan kapitalis yang mengeksploitasi pertambangan dengan motif pragmatis.
“Selama paradigma pembangunan negara ini masih eksploitatif, selama itu pula kita hidup dalam cermin kehancuran. Lalu bagaimana dengan nasip bangsa kita dimasa yang akan datang ?,” imbuh Nazir.
Ini tandas Nazir, memberi kenyataan bahwa Pemerintah selama ini gagal menghadirkan sistem pemanfaatan alam yang sustainable.
“Maka tidak ada yang perlu kita ragukan lagi, tolak! dan lawan! Ketidakadilan ini. Salam pergerakan!!!,” pungkas Nazir.