NESIANEWS.COM – Sejumlah pedagang bakulan yang kerap berjualan di Lombok Tengah, khsusnya di Alun-Alun Tastura Praya dan Kantor Bupati setempat, kenang sosok Abah Uhel saat beliau menjabat menjadi Bupati.
HM.Suhaili, F.T., S.H., M.Hum. di mata para ibu-ibu pedagang bakulan ini sangat membekas di hati mereka. Lantaran, bila secara tak sengaja bertemu, maka dipastikan dagangan bakal langsung habis.
“Pernah pada suatu ketika, saya kebetulan lewat persis di depan mobil dinas beliau (HM.Suhaili), saat itu tiba-tiba beliau keluar dari kantor dan entah mau kemana. Dan saat akan masuk mobil, beliau malah memanggil saya,” kenang Inaq Mirah 40 tahun, asal Narmad, Jumat 2 Agustus 2024 di temui di Praya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat itu lanjutnya, Bupati yang akarab dipanggil Abah Uhel itu kemudian memanggil sejumlah orang yang tak jauh dari beliau berdiri saat itu. Yang belakangan diketahui itu adalah wartawan dan sejumlah pegawai di sana.
Abah uhel saat memangil orang-orang tadi, bilang kalau dirinya selaku penjual akan menggratiskan dagangan kepada mereka karena saat ini hari kamis yang baik.
“Abah Uhel saat itu memanggil, hai saudaraku… Mariii ke sini, bibik kita yang lagi jualan ini, hari ini mau bersedekah dagangan gratis kepada kita, mariii,” ujar Inaq Mirah menirukan kata-kata Abah Uhel saat itu.
Saat itu, dirinya kaget dan bingung, namun demikian ia tidak bisa berbuat apa-apa dan mengiyakan saja apa yang dilakukan oleh orang nomor satu di Lombok Tengah tersebut.
Inaq Mirah ingat betul bagaimana saat itu satu persatu diambil oleh semua orang yang ada disekitar lokasi tersebut hingga habis. Saat itulah salah satu pegawai lainya membisikkanya kalau daganya dibayar oleh Bupati semuanya.
” Masyaallah, setelah saya dibisiki oleh ajudan atau siapa itu namanya, baru saya tahu kalau itu cara beliau bersedekah dan membantu saya secara instant. Itu sangat sepele, namun begitu membekas di hati saya hingga sekarang,” ungkap Inaq Mirah.
Hal yang sama, ternyata dikakukan okeh Abah Uhel kepada puluhan pedagang lainya. Salah satu rutinitas yang selalu dilakukan Abah Uhel saat menjadi Bupati Loteng 2 periode, tradisi hari jumat yang tak akan dilupakan pedagang kaki lima dan pedagang bakulan di Alun-Alun Tastura Praya.
Setiap Jumat pagi, Abah Uhel dan seluruh jajaran OPD serta pegawai, berkumpul di Alun-Aluh Tastura melakukan senam pagi. Setelah senam pagi usai, barulah kejutan yang tak kan dilupakan pedagang di sekitar Alun-Alun terjadi.
Melalui pengeras suara, Abah Uhel mengumumkan kalau semua pedagang yang ada di sekitar Alun-Alun Tastura saat itu akan bersedekah kepada semua pengunjung yang pagi itu hadir di Alun-Alun Tastura.
“Mari silahkan! Saudara kita yang jualan di Alun-Alun saat ini, akan bersedekah. Satu halal dua haraaam! Begitulah ciri khas beliau memgunumkan melalui mic dan disambut riuh semua yang hadir. Saya yang jualan pentol-pun kerepotan melayani semua yang hadir saat itu. Pedagang lain juga demikian, ” kenang Amaq Seyok 45 tahun asal Praya yang kerap berjualan di Alun-Alun Tastura ketika itu.
Kebiasaan Abah Uhel itu kata Seyok, dari mulut ke mulut mulai menyebar ke hampir semua pedagang bakulan. Dan akhirnya selalu berjualah di Alun-Alun Tastura setiap Jumat pagi.
“Saat beliau habis masa jabatan menjadi Bupati, kami semua merasa kehilangan. Dan kini saat beliau mau mencalonkan diri menjadi Bupati, saya yakin semua pedagang di sini pasti akan terkenang dan memilih beliau, dan isnyaAllah saya-pun akan memilih beliau,” tutup Seyok.