Ketua FSPMI ( Federal Serikat Pekerja Meta Indonesia, Yoeyoen Indarto pada Kamis 27/4/2023 menyampaikan, peringatan Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei, dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan akan pentingnya komitmen membangun hubungan industrial yang bermartabat dan memupuk hubungan dunia ketenagakerjaan yang harmonis antara pekerja, pengusaha serta pemerintah.
Hubungan baik itu, akan mampu mengurai permasalahan dan problematika ketenagakerjaan, serta gejolak ketenagakerjaan yang dihadapi selama ini. Sehingga tercapai win-win solution dan keharmonisan antara dunia usaha dan pekerja.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pada dasarnya, pengusaha dan pekerja bukanlah pesaing, akan tetapi sebagai mitra kerja yang harus berjalan seiring serta harus terjadi simbiosis mutualisme antara kedua belah pihak. Dengan adanya kemitraan antara dunia usaha dengan pekerja akan timbul tumbuhnya dunia usaha serta akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan pekerja,” jelasnya.
Selain itu, pekerja diharapkan untuk terus mengembangkan kompetensi kerja sehingga mampu menghadapi persaingan di lingkup regional maupun global yang akan berimbas terhadap peningkatan produktivitas kerja
Lebih lanjut, terciptanya kondisi hubungan industrial dinamis, kondusif dan harmonis, diyakini akan berdampak positif dalam peningkatan penciptaan lapangan pekerjaan, serta peningkatan terhadap iklim Investasi di Indonesia.
“May Day menjadi momentum kebersamaan bagi pekerja, pengusaha, dan pemerintah untuk berdialog dan mencari jalan terbaik menuju hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan bagi kesejahteraan pekerja, ” cetusnya.
Ia menyebutkan, pihaknya bakal menggelar aksi demo Mayday di Kalimantan Selatan.t
Sementara untuk lokasi rencana demo, pihaknya akan meihat situasi dan kondisi terlebih dahulu, baik itu di Banjarmasin, Kotabaru atau Tanah Bumbu dan Tabalong, karena ketiga kota itu paling banyak dominasi oleh kaum buruh.
“Tuntutan yang dibawa ada tiga point yaitu tolak omnibuslow, sahkan UU PIRT, berikan kesejahteraan buruh, ” Katanya.
Yuyun menyebutkan, tiga point ini bakal kita gaungkan saat mayday nanti.
“Poin pertama, menolak omnibuslow tetap kita suarakan, karena UU omnisblow ini sangat merugikan tenaga kerja khususnya para buruh, mendesak untuk mensahkan UU PIRT, karena UU ini sudah ada sejak lam, kurang lebih 16 tahun, tetapi belum disahkan juga,”paparnya.
“Terakhir, pemerintah harus memberikan kesejahteraan kepada para buruh di Indonesia, agar buruh kita tetap dijamin saat bekerja,”pungkasnya.