Gubernur NTB, Pengembangan Pariwisata Sebagai Sektor Penunjang Pengentasan Kemiskinan

- Wartawan

Kamis, 12 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NESIANEWS.COM – Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, menegaskan komitmennya dalam pengembangan pariwisata sebagai sektor penunjang pengentasan kemiskinan.

Hal itu disampaikannya dalam sesi wawancara di TV One pada program Kabar Merah Putih, Rabu (11/6/2025) kemarin.

“Jadi begini, kalau kita melihat NTB, ini ada dua wajah. Di satu sisi, NTB ini belum pernah bisa keluar dari daftar provinsi-provinsi termiskin. Tapi di sisi lain, kalau kita lihat potensinya, luar biasa. Dari ujung barat sampai ujung timur, semua penuh dengan potensi,” kata Lalu Iqbal menjawab pertanyaan host tentang strategi Pemprov NTB menuju Makmur dan Mendunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, dua wajah yang bertentangan ini coba pertemukan dengan tiga prioritas utama yang kita luncurkan. Pertama, penyelesaian persoalan kemiskinan secara serius, sungguh-sungguh, dan berkesinambungan.

BACA JUGA :  Operasi Bayi Kembar Siam, RSUD NTB Gandeng RS Dr Soetomo Surabaya

“Saat ini, di triwulan pertama, kemiskinan di NTB berada di atas rata-rata nasional, hampir 12%. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,04% merupakan kemiskinan ekstrem. Target kita adalah pada tahun 2029, kemiskinan ekstrem bisa nol. Sementara kemiskinan umum kita targetkan di bawah 10%,” ujarnya.

Kemudian, suami Sinta Agathia ini menjelaskan bahwa pihaknya mendorong sektor pertanian, termasuk agroforestri, pertanian konvensional, peternakan, dan agromaritim (perikanan) untuk mewujudkan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yaitu ketahan pangan.

“Kemudian pariwisata. Kita ingin destinasi-destinasi wisata di NTB menjadi destinasi kelas dunia. Salah satu strateginya adalah mendorong MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Event) agar tidak tergantung pada turis musiman yang hanya datang antara Mei hingga September,” imbuhnya.

Santri jebolan Ponpes Assalam, Surakarta ini menyakini bahwa, dengan langkah itu NTB dapat mengisi kekosongan dari September hingga Mei dengan event-event sepanjang tahun.

BACA JUGA :  Kades di Lombok Tengah Disurati Yayasan Bantuan Hukum Galang Bulan Terkait Pilkada 2024

“Dengan begitu, okupansi hotel tetap tinggi, load factor penerbangan tetap terisi, harga tiket dan hotel bisa lebih terjangkau,” tegasnya.

Dikatakan, langkah-langkah itu juga dinilai akan membuat Pemprov NTB keluar dari ketergantungan pada sektor pertambangan yang saat ini masih menjadi sumber pendapatan daerah.

“Sayangnya, iya. Ketergantungan terhadap sektor tambang masih sangat tinggi. Buktinya, di triwulan pertama ini, sektor tambang mengalami kontraksi minus 30%, meskipun sektor manufaktur dan pertanian mengalami peningkatan,” katanya.

Bahkan, pertanian tumbuh lebih dari 30%—angka tertinggi dalam sejarah. Namun tetap saja tidak bisa menolong karena kontraksi tambang terlalu dalam. Hal ini terjadi karena penghentian produksi di Amman Mineral akibat masalah di smelter.

“Mudah-mudahan dengan adanya relaksasi dari pemerintah pusat untuk ekspor konsentrat sementara waktu, bisa menstabilkan pertumbuhan ekonomi,” paparnya.

Jika berbicara data, pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 6,2%, tapi kalau sektor pertambangan dikeluarkan, angkanya turun hampir setengahnya. Hal itu pula yang memicu dirinya untuk terus melakukan langkah-langkah agar agar tambang ini bisa segera ekspor.

BACA JUGA :  Polres Loteng Gunakan Metal Detector Amankan Pleno KPU Kabupaten Lombok Tengah

“Ya, betul. Tanpa tambang, pertumbuhan kita 5,57%. Tapi karena kontraksi di tambang, turun menjadi minus 1,47%. Maka langkah jangka pendeknya adalah upaya relaksasi ekspor. Ini sudah saya sampaikan ke Menteri ESDM dan ditanggapi positif, bahkan Menteri Dalam Negeri juga turut bicara soal ini,” ujarnya.

Untuk jangka panjang Lalu Iqbal berujar, tidak ada pilihan lain selain diversifikasi ekonomi. Yang paling potensial adalah pertanian dan pariwisata. Sektor inilah yang dapat menjadi penunjang ekonomi daerah.

“Seperti yang saya sampaikan, pendekatan kita adalah memperbanyak event. Kita bagi event dalam tiga tier. Tier 1 peserta di atas 10.000.Tier 2,peserta di atas 5.000. Tier 3, peserta di bawah 5.000,” tandasnya.

Berita Terkait

31 Ribu Kendaraan Nikmati Diskon Pajak, Pemprov Terima Rp 10,44 Miliar
Serap Aspirasi Masyarakat, Maulidi Akan Perjuangkan Jembatan Penghubung di Mujur
Pasca Banjir, Pemprov NTB Tetapkan Status Darurat Bencana Selama 10 Hari
Boleh Tidak Masuk Kantor, ASN Diminta Fokus Tangani Banjir
Peringati Rahman Rahim Day, Pemkab Lombok Tengah Santuni 2.000 Anak Yatim Piatu
Miliki Troboson Luar Biasa, Pathul Bahri Dianugerahi Penghargaan TOP 100 Leader Choice
Empat Kepala Desa PAW Resmi Dilantik Bupati Lombok Tengah
Lombok Tengah Gelar MTQ ke XXXI, Menggali Potensi ke Tingkat Nasional

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 22:20 WIB

31 Ribu Kendaraan Nikmati Diskon Pajak, Pemprov Terima Rp 10,44 Miliar

Selasa, 8 Juli 2025 - 18:57 WIB

Pasca Banjir, Pemprov NTB Tetapkan Status Darurat Bencana Selama 10 Hari

Senin, 7 Juli 2025 - 01:58 WIB

Boleh Tidak Masuk Kantor, ASN Diminta Fokus Tangani Banjir

Senin, 7 Juli 2025 - 01:52 WIB

Peringati Rahman Rahim Day, Pemkab Lombok Tengah Santuni 2.000 Anak Yatim Piatu

Sabtu, 5 Juli 2025 - 05:49 WIB

Miliki Troboson Luar Biasa, Pathul Bahri Dianugerahi Penghargaan TOP 100 Leader Choice

Kamis, 3 Juli 2025 - 06:37 WIB

Empat Kepala Desa PAW Resmi Dilantik Bupati Lombok Tengah

Kamis, 3 Juli 2025 - 06:34 WIB

Lombok Tengah Gelar MTQ ke XXXI, Menggali Potensi ke Tingkat Nasional

Selasa, 1 Juli 2025 - 10:45 WIB

Diskon Pajak Gubernur Iqbal Layak Jadi Percontohan di Indonesia

BERITA TERBARU