Lanskap Strategis Asia Tenggara Era Geopolitik 5.0

- Wartawan

Rabu, 15 November 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lemhannas Bahas Lanskap Strategis Asia Tenggara Era Geopolitik 5.0 Media Indonesia | Internasional Dokpri. Laksamana Madya TNI Maman Firmansyah selaku Plt Gubernur Lemhannas RI (dua dari kiri). ASIA Tenggara sebagai mandala persimpangan menjadi salah satu rute perdagangan padat dan sumber daya alam paling menarik. Dalam sejarah, Asia Tenggara tercatat sebagai bagian dari kompetisi pengaruh negara adidaya mulai abad 15. Pergeseran koloni dari Spanyol, Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang menjadi ciri khas fase pertama geopolitik,yaitu pra Perang Dunia I yang berkaitan dengan kompetisi perluasan kekuatan darat dan laut. “Periode antara Perang Dunia I dan II menandai masuknya fase geopolitik selanjutnya. Fase itu terpusat pada kekuatan di Eropa yang ditentukan oleh kekuatan axis versus sekutu. Hal ini berdampak pada negara-negara jajahan di Asia Tenggara era kolonialisme berakhir dan munculnya negara-negara merdeka baru,” ujar Laksamana Madya TNI Maman Firmansyah selaku Plt Gubernur Lemhannas RI dalam Seminar Nasional yang bertajuk Lanskap Strategis Asia Tenggara di Era Geopolitik 5.0 di Jakarta pada Rabu (15/11).Fase geopolitik ketiga ditunjukkan selama masa Perang Dingin, lanjut Maman, dengan pertarungan hegemon antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Setelah perang Vietnam, Asia Tenggara menjadi salah satu titik proksi perseteruan dua hegemon. Ketika Perang Dingin berakhir, persaingan negara-negara beralih pada perebutan sumber daya,terutama energi dan unipolaritas global di bawah Pax America.
Munculnya pembangunan kekuatan ruang angkasa menandai fase geopolitik keempat. Memasuki tahun 2000-an, kekuatan siber muncul sebagai akibat dari kemajuan teknologi bersama dengan kekuatan ekonomi baru seperti Tiongkok. Negara-negara bersaing untuk menguasai sumber daya melalui kontrol rantai pasok (konektivitas) sebagai ciri era geopolitik fase kelima (geopolitik 5.0). Hal ini disebabkan disrupsi teknologi dan ketidakpastian global seperti pandemik. Asia Tenggara juga tak luput terpengaruh dalam dinamika konflik konektivitas pada jalur maritim maupun rantai kerja sama ekonomi. Kekuatan siber dan konektivitas menjadi elemen penting dalam kompetisi dan kerja sama global. Stabilitas keamanan maritim menunjukkan konektivitas karena merupakan cara utama untuk menghubungkan rantai pasok dan rute perdagangan di seluruh dunia.Begitu pula kekuatan siber dan digital yang telah menjadi enabler dalam pertumbuhan ekonomi dan sektor-sektor lain. Maman menyampaikan takdir geopolitik Asia Tenggara yang punya peran penting dalam stabilitas global dengan posisi yang strategis dan sebagai penghubung rantai pasok global. Dengan berubahnya karakteristik dan instrumen geopolitik, Maman berharap para narasumber dapat berdiskusi dan bertukar pandangan mengenai relevansi peran dan posisi kawasan Asia Tenggara di era geopolitik 5.0. Kegiatan yang diselenggarakan secara hibrida tersebut menghadirkan narasumber dari beberapa perwakilan kedutaan besar negara sahabat dan akademisi, di antaranya Konselor Politik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia Kyle A. Richardson, Wakil Duta Besar India untuk Indonesia Basir Ahmed, perwakilan Kementerian Perekonomian dan Pembangunan Jepang Ueda Hajime, ahli pertahanan dan dosen Universitas Bina Nusantara Curie Maharani Savitri, dan dosen senior Universitas Islam Internasional Indonesia Moch Faisal Karim. Seminar yang dilaksanakan oleh Direktorat Pengkajian Ideologi dan Politik ini merupakan bagian dari rangkaian seminar yang diselenggarakan oleh Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas RI sejak Mei 2023

BACA JUGA :  Ketua ICMI: Indonesia Perlu Bangun Pola Pikir Optimisme

Repoter irwan santhosa

BACA JUGA :  Truk Boks Air Tabrak Rumah, Dua Orang Tewas, Sat Lantas Polres Bima Kota Langsung Olah TKP

ADVERTISEMENT

BACA JUGA :  Anggota Polsek Maluk Bersama Warga Evakuasi Penemuan Mayat Terpung di Pantai Maluk Sumbawa Barat

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berita Terkait

Ratusan Kordes Muda-Mudi NU Lombok, Sedekat Nadi Siap Menangkan Bang Zul-Abah Uhel
Kasus Ijazah Palsu Makin Terang, ASD Minta Polisi Cekal Oknum Ini
Terduga Pembuat Ijazah Palsu di Penangsak Pratim di Laporkan
Penghargaan Paritrana Award Diberikan Kepada Loteng dari Wapres
TGH Maarif Makmun Tegaskan Tetap Mendukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
Bantah Isu Hoax, Bomber BZ Tegaskan Tetap Dukung Zul-Uhel
Bang – Abah Dapat Dukungan dari Komunitas Pengusaha Muda di Pilgub NTB
Polres Loteng Mediasi Insiden Keributan Peresean Di Praya

Berita Terkait

Minggu, 15 September 2024 - 00:10 WIB

Ratusan Kordes Muda-Mudi NU Lombok, Sedekat Nadi Siap Menangkan Bang Zul-Abah Uhel

Jumat, 13 September 2024 - 16:04 WIB

Kasus Ijazah Palsu Makin Terang, ASD Minta Polisi Cekal Oknum Ini

Jumat, 13 September 2024 - 10:59 WIB

Terduga Pembuat Ijazah Palsu di Penangsak Pratim di Laporkan

Selasa, 10 September 2024 - 05:18 WIB

TGH Maarif Makmun Tegaskan Tetap Mendukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024

Jumat, 6 September 2024 - 12:01 WIB

Bantah Isu Hoax, Bomber BZ Tegaskan Tetap Dukung Zul-Uhel

Kamis, 5 September 2024 - 17:15 WIB

Bang – Abah Dapat Dukungan dari Komunitas Pengusaha Muda di Pilgub NTB

Rabu, 4 September 2024 - 20:16 WIB

Polres Loteng Mediasi Insiden Keributan Peresean Di Praya

Rabu, 4 September 2024 - 18:28 WIB

Sidang 105 Miliar Fihiruddin Hadirkan Ahli Hukum dan Bos Rajawali

BERITA TERBARU

Peristiwa

Terduga Pembuat Ijazah Palsu di Penangsak Pratim di Laporkan

Jumat, 13 Sep 2024 - 10:59 WIB