NESIANEWS.COM – Guru yang mengajar di SDN 1 Karang Bundar, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang merasa tertekan karena disuruh ngepel dan cuci gorden oleh Kepala Sekolah (Kasek) .
Salah seorang Guru ASN di sekolah tersebut yang tak mau disebutkan namanya pada rabu 5 Juli 2023 via Phone Celulernya menyampaikan keresahannya atas sikap kepala sekolah yang berinisial ND tersebut.
Apa yang dilakukan oleh Kepala Sekolah tersebut, dinilai telah melakukan perbuatan tak menyenangkan. Seperti marah-marah tanpa alasan jelas, bullying atau perundungan dan menakut-nakuti guru agar dimutasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebenarnya sikap arogan kepala sekolah ini sudah lama kami rasakan. Tapi kami pendam-pendam terus. Tapi perbuatannya semakin tak menyenangkan, makanya kami bersuara,” ungkapnya.
Dia juga tak menampik bahwa dirinya menjadi salah satu korban perundungan yang dilakukan kepsek tersebut di hadapan para guru lainnya.
“Saya pernah disuruhnya mengerjakan yang selayaknya bukan pekerjaan seorang guru seperti membersihkan lantai dan jendela beserta gordennya,” ungkapnya.
Diapun lalu meminta solusi dari para guru yang tergabung dalam grup media sosial internal sekolah agar sikap kepala sekolah ini dapat berubah.
Tak hanya itu kata dia, para guru juga menduga ada indikasi penyelewengan anggaran yang dilakukan kepsek.
Sebab, selama 5 tahun menjabat, kepsek tersebut tak pernah transparan dalam pengelolaan anggaran baik dana BOS juga dana lain yang ada disekolah.
“Karena, anggaran ini langsung dikendalikan sepenuhnya oleh kepala sekolah. Biasanya dengan kepala sekolah yang lalu setiap akhir tahun selalu dijelaskan tentang keadaan keuangan sekolah, tapi dengan kepala sekolah ini tidak pernah sama sekali,” sebutnya.
Lebih ironisnya lagi, sistem penggajian yang selama ini menggunakan sistem CMS nyaris tidak digunakan oleh kepala sekolah SDN 1 Karang Bundar ini.
“Kami (para guru) ingin sekali gaji kami langsung masuk ke Rekening sebagaimana guru disekolah lainnya tapi apa daya hal itu tidak terjadi, dan pada kami juga kepala sekolah mengharapkan “pengganti uang minyak” walaupun ala kadarnya dan secara terpaksa kami memberikan ” jelas guru dengan nada kesalnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala sekolah yang berinisial ND ini mengatakan bahwa, dengan memberikan gaji kepada mereka (para guru) secara langsung maka disitulah terjalin rasa kekeluargaan dan dapat berkumpul langsung dengan para guru.
Serekretaris Dinas Pendidikan T. Budi Dharma terkait hal tersebut memgatakan, di Dinas Pendidikan semua sudah memakai sistem CMS, bila terjadi non CMS mungkin itu dikarenakan sesuatu hal atau lainnya sehingga tidak masuk dalam sistem CMS.
“Dan terkait dengan attitude kepala sekolah, kami akan mengkaji dan analisa dulu baru memberikan teguran atau peringatan kepada kepala sekolah itu bila paktanya demikian,”katanya.