Kisah Ex-Napiter Yang Memanfaatkan Program Deradikalisasi Dengan Baik Kini Berhasil Menjadi Pengusaha Mebel

- Wartawan

Senin, 22 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 


Jakarta – Program Deradikalisasi kerap dikatakan gagal, walaupun tidak sedikit mantan narapidana terorisme (napiter) yang merasakan manfaatnya.

Salah satu mantan napiter asal pontianak Kalimantan Barat banyak merasakan manfaat deradikalisasi bagi kehidupannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salim Salyo (42 tahun) biasa disapa merupakan napiter pernah ditahan selama 3 tahun (2019-2022) lantaran ingin merampok sebuah bank di Surabaya, Jawa Timur untuk merakit bom dan membeli senjata api, yang kemudian akan dikirim kepada kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah.

Dirinya menjalani program deradikalisasi saat masih menjadi warga binaan Kebaya Pemasyarakatan Khusus Terorisme (Lapsuster) di Lapas Kelas II B Sentul, saat itu dirinya mengikuti pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja Pusat Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

BACA JUGA :  AMSI NTB Sesalkan Ormas di Lombok Intimidasi Pers melalui Somasi

Salim mengungkapkan jika Pelatihan yang ia ikuti dilaksanakan berdampingan dengan kegiatan deradikalisasi lainnya yang bertujuan untuk menghilangkan pemahaman radikal para napiter.

“Di pelatihan itu, saya dan napiter lainnya diminta untuk memilih apa yang jadi minat kami masing-masing. Ada yang tertarik jadi montir, penjahit, dan lainnya. Karena saya basic-nya tukang bangunan, saya ambil pelatihan kayu atau mebel. Dari situ saya punya cita-cita mau buka usaha mebel kalau sudah bebas,” kata Salim saat dihubungi, Selasa, 16 Juli 2024.

Menurut Salim, banyak pelatihan-pelatihan yang didapatkan saat ia menjalani masa tahanan diantaranya pengetahuan dan pemahaman mengenai kelebihan dan kekurangan berbagai jenis kayu.

“Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dari pelatihan
itu. Apalagi sebelumnya saya tidak pernah mengetahui ilmu-ilmu yang diajarkan dalam pelatihan tersebut. Salah satunya saya diajarkan mengenai kelebihan dan kekurangan setiap jenis kayu serta penggunaan lem yang tepat untuk setiap jenis kayu,” ujar Salim.

BACA JUGA :  Lalu Muhamad Iqbal Lakukan Kunjungan ke Kepolisian Daerah NTB

Salim mengatakan jika ia sangat tertarik mengikuti pelatihan kayu. Ia rutin mengikuti pelatihan kayu selama sekitar 1,5 tahun. Kegiatannya berlangsung 4 kali dalam sepekan, yakni setiap Senin-Kamis mulai pukul 9 pagi hingga 3 sore.

Didampingi instruktur atau trainer, Salim mengasah kemampuannya sebagai tukang kayu dalam pelatihan tersebut. Misalnya, ia diajarkan cara membuat lemari, meja, atau kursi, bahkan miniatur yang berbahan dasar kayu.

Lebih lanjut, Salim merasa bersyukur memanfaatkan program deradikalisasi sehingga ketika ia bebas dapat mengimplementasikan ilmu-ilmu yang ia dapat untuk merintis sebuah usaha.

“Alhamdulillah ketika saya bebas, ilmu-ilmu itu menjadi bekal untuk merintis usaha mebel,” ucap dia.

BACA JUGA :  LSM di Lombok Soroti Pembangunan 2 Puskesmas Ini

“Saya terapkan semua yang saya pelajari selama ikut pelatihan di BNPT. Saya tidak mau menyia-nyiakan ilmu yang sudah saya dapatkan dari pelatihan itu. Alhamdulillah ilmu itu semua sangat membantu sekali ketika saya membuka usaha mebel,” kata Salim.

Kini usaha mebel Salim tengah berkembang pesat, meski hanya dijalankan dari rumahnya yang merangkap bengkel kayu di Pontianak. Pesanan datang dari dalam, bahkan luar kota Pontianak. Produk yang banyak dipesan oleh konsumen antara lain backdrop, partisi, lemari, dan kitchen set.

Salim pun bisa mempekerjakan 2-6 orang karyawan untuk membantu usahanya. Jumlah karyawan itu tergantung dari banyaknya pesanan yang datang. “Harapan saya ke depan mudah-mudahan bisa punya toko mebel sendiri,” ujar Salim. ( )

Berita Terkait

Polres Loteng Siapkan Rekayasa Lalu-Lintas Jalan Sehat Perayaan Haul Satu Abad Almaghfurlah TGH. Faishal
Surat Jual Beli Tanah Diduga Palsu, Warga Lombok Barat akan Lapor ke Polda NTB Besok
Halal Bihalal Kasta NTB, Momentum Jaga Relasi dan Perkawanan
LSM GEMPAR NTB Soroti Pengelolaan Aset Daerah yang Tidak Maksimal
Camat Praya Barat Serahkan SK Karang Taruna Kepada Lalu Gesar
Tanggapi Pemberitaan, Pihak Sudin: Pengacara Nunung Bangun Kesiangan
Penemuan Peluru Meriam di BKU, Polres Loteng Bersama Tim Gegana Brimob Lakukan Evakuasi
Potensi Kerugian Negara Miliaran Rupiah dalam Pembelian Gabah, Kasta NTB Minta Pengawasan Ketat

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 19:15 WIB

Polres Loteng Siapkan Rekayasa Lalu-Lintas Jalan Sehat Perayaan Haul Satu Abad Almaghfurlah TGH. Faishal

Minggu, 20 April 2025 - 18:19 WIB

Surat Jual Beli Tanah Diduga Palsu, Warga Lombok Barat akan Lapor ke Polda NTB Besok

Rabu, 16 April 2025 - 03:16 WIB

Halal Bihalal Kasta NTB, Momentum Jaga Relasi dan Perkawanan

Minggu, 13 April 2025 - 01:56 WIB

LSM GEMPAR NTB Soroti Pengelolaan Aset Daerah yang Tidak Maksimal

Kamis, 10 April 2025 - 11:11 WIB

Camat Praya Barat Serahkan SK Karang Taruna Kepada Lalu Gesar

Kamis, 10 April 2025 - 09:40 WIB

Tanggapi Pemberitaan, Pihak Sudin: Pengacara Nunung Bangun Kesiangan

Sabtu, 5 April 2025 - 07:15 WIB

Penemuan Peluru Meriam di BKU, Polres Loteng Bersama Tim Gegana Brimob Lakukan Evakuasi

Sabtu, 5 April 2025 - 06:35 WIB

Potensi Kerugian Negara Miliaran Rupiah dalam Pembelian Gabah, Kasta NTB Minta Pengawasan Ketat

BERITA TERBARU