NESIANEWS.COM – Dugaan aksi perundungan (bullying) dan kekerasan warnai perayaan Hari Guru Nasional (HGN) di Lombok Tengah.
Mirisnya, hal itu diduga dilakukan oleh Siwa SMAN 1 Jonggat sendiri kepada temannya yang sama-sama bersekolah di sekolah tersebut.
Peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan tersebut terjadi pada Sabtu 25 November 2023, seusai para siswa pada hari itu mengikuti kegiatan perayaan HGN yang dilaksanakan di lingkup sekolah SMAN 1 Jonggat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi dugaan pengeroyokan dan perundungan tersebut terjadi di depan Alfamart Ubung dan terekam kamera cctv milik Alfamart Ubung.
Dari rekaman cctv aksi pengeroyokan terjadi sekitar pukul 17.36 wita. Seorang siswa SMAN 1 jonggat ditendangi dan dipukuli oleh pelajar lainnya.
Belakangan diketahui kalau pelajar yang dipukuli dan ditendang itu berinisial A dan mengakui kalau dirinya adalah korban pengeroyokan tersebut.
Seingat dirinya, pelajar lain yang diduga melakukan pengeroyokan itu adalah Siswa SMAN 1 Jonggat sendiri, yang merupakan kakak kelas korban berinisial, R, N dan AB yang semuanya masih aktif sebagai siswa di SMAN 1 Jonggat.
Atas kejadian tersebut korban sempat dilarikan kerumah sakit oleh orang tuanya, karena mengalami muntah-muntah dan sesak nafas.
Edi Sumatmaja orang tua korban atas kejadian yang menimpa anaknya tersebut, langsung melakukan laporan ke Polsek Jonggat, guna ditindak lanjuti atas apa yang menimpa anaknya.
“Saat ini kami sudah melakukan pelaporan ke kepolisian dan saya berharap pelaku segera ditindak lanjuti dan diberikan sangsi oleh pihak sekolah dan bila perlu dikeluarkan dari sekolah,” harapnya.
Kepala Kesiswaan SMAN 1 Jonggat, Idham Khalid dikonfirmasi, membenarkan pelaku dan korban adalah siswa SMAN 1 jonggat.
Ia menyatakan, untuk sementara belum berani memberikan keterangan lebih banyak, akan tetapi jika benar apa yang terjadi, pihaknya akan memberikan sangsi yang berat terhadap pelaku.
“Salah satu dari pelaku ini juga sudah punya catatan merah di kami, karena sudah sering keluar masuk laporan dari guru BK,” ungkap Idham Khalid.
Pihak sekolah nyatakan akan menindak tegas kalau memang benar sudah terjadi pengeroyokan dan akan memberikan sangsi seberat beratnya.
“Siswa di SMAN 1 Jonggat ini sudah menandatangani surat pernyataan yang disaksikan oleh Kepala Desa dan Kadus masing-masing, apabila melakukan pelanggaran yang ada di luar ketentuan sekolah, maka siap menerima segala sangsinya,”pungkas Idham Khalid.
gambar ilustrasi : https://firstindonesiamagz.id/