3 Isu Pelemahan Demokrasi, Krisis Iklim, Hingga Rendahnya Akses Pendidikan Disoroti KMHDI 

- Wartawan

Minggu, 31 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NESIANEWS.COM – Mengakhiri tahun 2023, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) mengeluarkan kajian dalam bentuk ‘Catatan Akhir Tahun 2023 KMHDI’. Dalam Kajian ini KMHDI menyoroti soal pelemahan demokrasi, krisis iklim, sampai rendahnya akses pendidikan.

Ketua Umum PP KMHDI I Wayan Darmawan mengatakan sepanjang 2023 kondisi Indonesia tidaklah baik-baik saja. Sejumlah peristiwa yang muncul memperlihatkan Indonesia tengah menghadapi sejumlah persoalan mendasar yang jika tidak segera diselesaikan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan bangsa dan negara.

Dalam sektor demokrasi, Darmawan mengatakan KMHDI menyoroti terjadinya regresi demokrasi yang ditandai dengan upaya pelemahan institusi-institusi demokrasi seperti mahkamah konstitusi, KPK, dan media. Disamping itu ia juga menyoroti fenomena menyeruaknya dinasti politik.

ADVERTISEMENT

BACA JUGA :  Asah Kemampuan dan Naluri Tempur Prajurit, Lanal Sabang Laksanakan Uji Terampil Glagaspur Pangkalan Tingkat P1 dan P2

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Seperti kita ketahui bersama, Pemilu 2024 dimulai dengan proses intervensi lembaga kehakiman yang membuat anak pertama Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka mendapati karpet merah untuk lolos sebagai calon wakil presiden,” terangnya.

Seiring dengan pelemahan demokrasi, Darmawan juga menyoroti penegakan hukum Indonesia yang cenderung mengalami stagnasi. Ia mengatakan munculnya gerakan di media sosial seperti #noviralnojustice dan #percumalaporpolisi adalah bentuk lemahnya sistem penegakan hukum Indonesia.

“Terlebih citra penegakan hukum kita dicoreng dengan kasus pemerasan Ketua KPK, kasus SYL, Hakim Agung Gazalba Saleh, dan Johny G Plate,” terangnya.

Sementara itu, dalam sektor lingkungan Darmawan mengatakan kegagalan negara dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan sepanjang tahun 2023, telah menyebabkan ratusan hektar hutan dan lahan terbakar sehingga menyebabkan ratusan ribu masyarakat rentan terkena gangguan pernapasan.

BACA JUGA :  ITDC Fokus Jadikan The Mandalika Sebagai Destinasi Utama Sport Tourism di Indonesia

“Bahkan sebagian dari mereka juga harus tersingkir dari ruang hidupnya. Tidak hanya itu, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia juga berkontribusi bagi krisis iklim yang tengah melanda dunia,” terangnya.

Darmawan menjelaskan krisis iklim telah menyebabkan bencana seperti banjir, tanah lonsor, kekeringan, kelangkaan air, naiknya permukaan air laut, pencairan es kutub, dan badai dashyat serta penurunan keanekaragaman terjadi hayati.

“Bencana ini telah menimbulkan krisis multidimensional seperti contoh kekeringan dan kelangkaan air bersih akan turut menghasilkan krisis pangan yang ditandai dengan terbatasnya pasokan pangan di pasar lantaran gagal panen,” terangnya.

Sementara itu, dalam sektor pendidikan tambah Darmawan, alokasi 20 persen anggaran pendidikan belum berkorelasi langsung terhadap peningkatan kualitas sumber setiap tahunya masih daya manusia Indonesia.

BACA JUGA :  Pameran Tunggal Perdana Bertajuk Sisa - sisa Yang Tersisa Dari Musisi Sidzia Madvox

Mengutip Survei berkala yang dilakukan Program For Internasional Student Assesment (PISA) yang dirilis OECD terus menunjukan posisi memprihatinkan Indonesia di lapangan Pendidikan.

Disamping itu, mahalnya biaya pendidikan tinggi juga menjadi problem yang belum terselesaikan. Hal ini membuat pendidikan tinggi sangat sulit diakses oleh masyarakat. Pendidikan bukan lagi untuk kepentingan public namun untuk kepentingan orang yang hanya bisa mengakses.

Darmawan menjelaskan kendatipun masih terdapat sejumlah persoalan yang dialami, terdapat harapan bahwa pada tahun depan persoalan-persoalan tersebut dapat segera diseesaikan. Terlebih pada tahun depan akan terjadi pergantian kepemimpinan nasional dan daerah.

“Kita berharap dengan terpilihnya pemimpin baru, persoalan-persoalan mendasar tersebut dapat segera diselesaikan,” terangnya.

Berita Terkait

Polres Loteng Siapkan Rekayasa Lalu-Lintas Jalan Sehat Perayaan Haul Satu Abad Almaghfurlah TGH. Faishal
Surat Jual Beli Tanah Diduga Palsu, Warga Lombok Barat akan Lapor ke Polda NTB Besok
Halal Bihalal Kasta NTB, Momentum Jaga Relasi dan Perkawanan
LSM GEMPAR NTB Soroti Pengelolaan Aset Daerah yang Tidak Maksimal
Camat Praya Barat Serahkan SK Karang Taruna Kepada Lalu Gesar
Tanggapi Pemberitaan, Pihak Sudin: Pengacara Nunung Bangun Kesiangan
Penemuan Peluru Meriam di BKU, Polres Loteng Bersama Tim Gegana Brimob Lakukan Evakuasi
Potensi Kerugian Negara Miliaran Rupiah dalam Pembelian Gabah, Kasta NTB Minta Pengawasan Ketat

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 19:15 WIB

Polres Loteng Siapkan Rekayasa Lalu-Lintas Jalan Sehat Perayaan Haul Satu Abad Almaghfurlah TGH. Faishal

Minggu, 20 April 2025 - 18:19 WIB

Surat Jual Beli Tanah Diduga Palsu, Warga Lombok Barat akan Lapor ke Polda NTB Besok

Rabu, 16 April 2025 - 03:16 WIB

Halal Bihalal Kasta NTB, Momentum Jaga Relasi dan Perkawanan

Minggu, 13 April 2025 - 01:56 WIB

LSM GEMPAR NTB Soroti Pengelolaan Aset Daerah yang Tidak Maksimal

Kamis, 10 April 2025 - 11:11 WIB

Camat Praya Barat Serahkan SK Karang Taruna Kepada Lalu Gesar

Kamis, 10 April 2025 - 09:40 WIB

Tanggapi Pemberitaan, Pihak Sudin: Pengacara Nunung Bangun Kesiangan

Sabtu, 5 April 2025 - 07:15 WIB

Penemuan Peluru Meriam di BKU, Polres Loteng Bersama Tim Gegana Brimob Lakukan Evakuasi

Sabtu, 5 April 2025 - 06:35 WIB

Potensi Kerugian Negara Miliaran Rupiah dalam Pembelian Gabah, Kasta NTB Minta Pengawasan Ketat

BERITA TERBARU