NESIANEWS.COM – Universitas Nahdatul Ulama (UNU) NTB laksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Lembaga Madrasah Aliyah Nurul Ulum Mertak Tombok, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Sabtu, 21 September 2024.
Tahun ini, tim PKM UNU NTB melaksanakan skema Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat DRPM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktistek).
Kegiatan PKM kali ini dengan tema Pemberdayaan Kelompok Santri Pahlawan Sampah (Trash Hero) Melalui Pengolahan Plastik Non Recycle Menjadi Paving Block Di Madrasah Aliyah Nurul Ulum Mertak Tombok dan dilaksanakan oleh 3 dosen dari Universitas Nahdlatul Ulama NTB yang dibantu oleh beberapa mahasiswa dan kelompok Pahlawan Sampah (Trash Hero) MA Nurul Ulum Mertak tombok. Kegiatan PKM meliputi pengelolaan dan pengolahan sampah plastik Non Recycle Menjadi Paving Block.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lingkungan sebagai sumber daya merupakan aset yang dapat menyejahterakan masyarakat. Hal ini sesuai dengan perintah Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa, bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dipergunakan untuk sebesar-bersarnya kemakmuran rakyat.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menangani sampah plastik yakni dengan melakukan 3R (Reuse, Reduce, Recycle).
Reuse adalah menggunakan kembali barang yang terbuat dari plastik. Reduce adalah mengurangi penggunaan barang dari plastik.
Recycle adalah mendaur ulang barang yang terbuat dari plastik. Masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah semua makhluk hidup di bumi, seiring dengan bertambahnya populasi manusia dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Permasalahan mitra dan permasalahan secara umum yang sering ditemukan adalah adanya penumpukan sampah setiap hari sedangkan pengetahuan tentang pengelolaan dan pengolahan sampah masih minim, sampah yang menumpuk dapat merusak pemandangan, mendatangkan bau yang tidak sedap, mendatangkan berbagai macam penyakit, mencemari lingkungan dan berbagai dampak negatif lainnya bagi warga sekitar.
“Kegiatan pengabdian ini sebenarnya sudah terlaksana semenjak bulan Januari 2024 yang dimulai dari kegiatan observasi lapangan dan inshaAllah akan terus berjalan melalui kegiatan pengolahan sampah menjadi Paving block dan kegiatan Evaluasi dan monitoring setiap bulannya oleh team pengabdi dan mohon doanya supaya kami bisa istiqomah menjalankan Amanah ini, dan ini merupakan kewajiban kita Bersama untuk menjaga lingkungan kita supaya indah dan asri” Kata Ibu Mukminah, M.Pd. ketua kelompok kegiatan PKM.
Sampah yang digunakan untuk pembuatan Paving Block adalah sampah yang dihasilkan oleh Lembaga Madrasah Aliyah Nurul Ulum khususnya dan umumnya berasal dari sampah di Yayasan Pondok Pesantren Nurul Ulum.
Sampah-sampah yang dikumpulkan adalah sampah plastik Non Recycle yang sangat sulit terurai oleh bakteri tanah, sehingga alternatif yang dilakukan untuk memanfaatkan sampah tersebut menjadi suatu produk yang memiliki manfaat yang luar biasa sebagai paving block.
Tahapan kegiatan pengabdian ini, dimulai dari beberapa tahapan yakni : observasi dan perizinan, Focus Group Discussion (FGD), sosialisasi dan edukasi, Penyerahan alat dan bahan, kegiatan pelatihan pembuatan Paving block menggunakan sampah plastik Non Recycle.
T.G.H. Muhammad Nur Mukhtar, S.Pd.I. pembina yayasan Pondok Pesantren Nurul Ulum Mertak Tombok menyampaikan, rasa syukur beliau atas diadakannya kegiatan pengabdian kepada masyakat oleh tim pengabdi UNU NTB.
Ia mengatakan, dengan adanya kegiatan pengabdian ini, santri memiliki pengetahuan baru bagaimana cara mengelola dan mengolah sampah sehingga bisa menghasilkan suatu produk baru.
“Tanah airmu berharap banyak terhadapmu, maka persenjatailah dirimu dengan ilmu pengetahuan dan akhlak mulia,” pesan T.G.H. Muhammad Nur Mukhtar.
Ustdz Mahsun S.Pd.I Kepala Madrasah Aliyah Nurul Ulum Mertak Tombok juga menyampaikan, rasa terima kasih atas terlaksananya kegiatan pengabdian ini.
“Awal sampah yang hanya dianggap suatu barang yang tidak memiliki manfaat/nilai, alhamdulillah saat ini kita bisa memanfaatkan sampah plastik tersebut menjadi sebuah produk yang memiliki nilai/manfaat,” kata Ustdz Mahsun.