Jakarta, – PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 90,09 miliar di sepanjang 2023. Angka itu meningkat 20,18% dari penjualan 2022 sebesar Rp 74,96 miliar.
Direktur Utama Jobubu Jarum Minahasa, Audy Lieke menuturkan, penjualan BEER terus mengalami peningkatan, yang mana selama periode 2020-2023 perusahaan ini membukukan rata-rata kenaikan penjualan tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) sebesar 51,52%.
Bersamaan dengan itu, BEER berhasil meraih kenaikan laba bersih setelah pajak sebesar 16,05%, dari Rp 14,05 miliar pada 2022 menjadi Rp 16,32 miliar pada 2023.Dia menambahkan, kenaikan penjualan BEER merupakan hasil dari lima pilar platform yang telah diterapkan perusahaan tersebut. Kelimaplatform ini merupakan keunggulan kompetitif dari BEER.
“Pertama, Jobubu Jarum Minahasa adalah produsen minuman beralkohol dengan kapasitas izin full spectrum terbesar,” ujar dia dalam Public Expose di Jakarta, Rabu (19/6/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Asal tahu saja, BEER memiliki izin untuk memproduksi alkohol lengkap Golongan A (0-5%), Golongan B (5.01-20%) dan Golongan C (20.01-55%). Izin produksi yang dimiliki oleh BEER ialah 90 juta liter per tahun, sedangkan BEER baru memproduksi 1 juta liter. Dengan demikian, BEER masih bisa bertumbuh 50 kali lipat lebih besar.Kedua, BEER memiliki Road-to-Market atau kanal distribusi yang mencapai hampir seluruh Indonesia, yaitu di 33 Provinsi, 38 Distributor dan melayani 20.000 outlet ritel.
Ketiga, BEER memiliki lebih dari 200 Izin untuk bisa melakukan distribusi di 33 Provinsi. Keempat, BEER memiliki teknologi Alco Master. Ini merupakan teknologi inovatif untuk membuat produk-produk Jobubu Jarum Minahasa fresh dan smooth, sesuai cita rasa masyarakat Indonesia.
Hal itu terbukti dalam tiga bulan terakhir, BEER telah meluncurkan produk baru yaitu Daebak Soju Stroberi. Selain itu, dalam enam bulan ke depan, BEER juga akan melahirkan beberapa produk baru.
Kelima, BEER memiliki tim manajemen yang berpengalaman. Tim inti BEER merupakan manajemen yang telah berpengalaman dalam melakukan rapid company growth dan berpengalaman dalam industri yang relevan.Di samping itu, Audy menjelaskan bahwa potensi bisnis minuman alkohol di Indonesia masih sangat besar. Ini mengingat, produksi minuman alkohol di dalam negeri baru mencapai 5%.
“Potensi industri dapat dibandingkan Indonesia dengan negara tetangga di Asia Tenggara. Di Thailand produksi minuman alkohol mencapai 95% dan impor 5% terhadap konsumsi, sehingga dikuasai produk lokal. Di sisi lain, kondisi Indonesia terbalik yaitu 5% domestik, dan 95% impor. Ini berbanding terbalik dengan Thailand,” pungkasnya. Jakarta, – PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 90,09 miliar di sepanjang 2023. Angka itu meningkat 20,18% dari penjualan 2022 sebesar Rp 74,96 miliar.
Direktur Utama Jobubu Jarum Minahasa, Audy Lieke menuturkan, penjualan BEER terus mengalami peningkatan, yang mana selama periode 2020-2023 perusahaan ini membukukan rata-rata kenaikan penjualan tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) sebesar 51,52%.
Bersamaan dengan itu, BEER berhasil meraih kenaikan laba bersih setelah pajak sebesar 16,05%, dari Rp 14,05 miliar pada 2022 menjadi Rp 16,32 miliar pada 2023.Dia menambahkan, kenaikan penjualan BEER merupakan hasil dari lima pilar platform yang telah diterapkan perusahaan tersebut. Kelimaplatform ini merupakan keunggulan kompetitif dari BEER.
“Pertama, Jobubu Jarum Minahasa adalah produsen minuman beralkohol dengan kapasitas izin full spectrum terbesar,” ujar dia dalam Public Expose di Jakarta, Rabu (19/6/2024).
Asal tahu saja, BEER memiliki izin untuk memproduksi alkohol lengkap Golongan A (0-5%), Golongan B (5.01-20%) dan Golongan C (20.01-55%). Izin produksi yang dimiliki oleh BEER ialah 90 juta liter per tahun, sedangkan BEER baru memproduksi 1 juta liter. Dengan demikian, BEER masih bisa bertumbuh 50 kali lipat lebih besar.Kedua, BEER memiliki Road-to-Market atau kanal distribusi yang mencapai hampir seluruh Indonesia, yaitu di 33 Provinsi, 38 Distributor dan melayani 20.000 outlet ritel.
Ketiga, BEER memiliki lebih dari 200 Izin untuk bisa melakukan distribusi di 33 Provinsi. Keempat, BEER memiliki teknologi Alco Master. Ini merupakan teknologi inovatif untuk membuat produk-produk Jobubu Jarum Minahasa fresh dan smooth, sesuai cita rasa masyarakat Indonesia.
Hal itu terbukti dalam tiga bulan terakhir, BEER telah meluncurkan produk baru yaitu Daebak Soju Stroberi. Selain itu, dalam enam bulan ke depan, BEER juga akan melahirkan beberapa produk baru.
Kelima, BEER memiliki tim manajemen yang berpengalaman. Tim inti BEER merupakan manajemen yang telah berpengalaman dalam melakukan rapid company growth dan berpengalaman dalam industri yang relevan.Di samping itu, Audy menjelaskan bahwa potensi bisnis minuman alkohol di Indonesia masih sangat besar. Ini mengingat, produksi minuman alkohol di dalam negeri baru mencapai 5%.
“Potensi industri dapat dibandingkan Indonesia dengan negara tetangga di Asia Tenggara. Di Thailand produksi minuman alkohol mencapai 95% dan impor 5% terhadap konsumsi, sehingga dikuasai produk lokal. Di sisi lain, kondisi Indonesia terbalik yaitu 5% domestik, dan 95% impor. Ini berbanding terbalik dengan Thailand,” pungkasnya.
Repoter irwan santhosa