NESIANEWS.COM – Di bawah kepemimpinan Lalu Pathul Bahri – HM Nursiah, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Lombok Tengah.
Berbagai macam prestasi diraih RSUD Praya melalui peningkatan kualitas pelayanan, baik secara kelembagaan maupun kualitas individu.
Dari segi tenaga medis dan tenaga kesehatan, dua dokter RSUD Praya berhasil terpilih Tenaga Medis dan tenaga Kesehatan Teladan dari Provinsi NTB Tahun 2024. Mereka adalah dr Bully F dan dr Windutama yang kemudian dikirim ke Jakarta untuk menjadi Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur RSUD Praya Mamang Bagiansyah (19/11/24) mengatakan, terbaru RSUD Praya direkomendasikan naik menjadi tipe B setelah 26 tahun lamanya menjadi tipe C. Hasil tersebut didapatkan setelah dilakukan visitasi dan verifikasi oleh tim Kementerian Kesehatan RI belum lama ini.
Peningkatan kelas ini menjadi salah satu target kinerja yang tercantum dalam RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) Kabupaten Lombok Tengah 2021-2026. RS akan meningkatkan kapasitas layanan kesehatan bagi masyarakat, karena rasio tempat tidur di seluruh RS di Lombok Tengah saat ini baru mencapai 0,5 tempat tidur per 1.000 penduduk. Artinya masih jauh di bawah standar organisasi kesehatan dunia (WHO) yang mengharuskan 1 tempat tidur per 1.000 penduduk.
“Kami juga telah melakukan akreditasi Rumah Sakit Pendidikan. Artinya RSUD Praya nanti sebagai tempat pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan kedokteran dan/atau kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya secara multiprofesi,” jelas Mamang.
RSUD Praya bekerjasama dengan fakultas kedokteran di NTB mulai dari FK UNRAM, FK UNIZAR, dan FK Bumigora. RSUD Praya menjadi RS utamanya Bumigora sedangkan UNRAM dan UNIZAR masih menjadi satelit. Pihaknya juga kerjasama dengan sekolah tinggi kesehatan mulai dari Poltekkes Mataram, Universitas Qamarul Huda Badaruddin (UNIQHBA), STIKES Hamzar, STIKES Yarsi Mataram, dan Universitas Hamzanwadi.
Setelah dilakukan akreditasi pendidikan, RSUD Praya juga akan menjadi RS pendidikan dan latihan (Diklat). Jika menjadi RS Diklat, maka RSUD Praya tenaga medis dan tenaga kesehatan bisa dimanfaatkan sebagai narasumber dan pelatih untuk mengupgrade rekan kerja lainnya.
Lebih lanjut Mamang menegaskan, berdasarkan hasil survei internal berkala per tri wulan, maka pelayanan kesehatan RSUD Praya selalu diatas 80 persen.
“Alhamdulillah itu merupakan kepuasan pengunjung rumah sakit. Jika dilihat secara rinci, banyaknya keluhan sangat minim sebenarnya. Tetapi 100 kali berbuat baik, di 101-nya itu yang salah,” jelas Mamang.
Pihaknya juga melakukan kerjasama langsung dengan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok untuk memperbaiki individual pelayanan agar tercapai service of excellent. Secara berkala, pihaknya bersama Poltekpar Lombok secara berkala melatih hospitality tenaga kesehatan dan seluruh staff rumah sakit.
Lebih lanjut Mamang mengatakan, laboratorium RSUD Praya sudah lengkap dengan ketersediaan dokter patologi klinik, spesialis mikro biologi dan lain sebagainya. Nantinya bakal ada penambahan layanan KJSU (Kangker, Saraf, Jantung, Uronefrologi).
“Pasien yang saat ini sedang melakukan pemeriksaan juga tidak perlu lagi menunggu cukup mereka mendapatkan barcode. Artinya sementara menunggu hasil labnya jadi dan menunggu antrian di poli tujuannya, mereka bisa santai untuk sarapan dulu,” jelas Mamang.
Mamang menegaskan, dokter untuk rawat jalan semuanya terpenuhi. Pihaknya saat ini sedang melakukan pembibitan dokter ortopedi. Pihaknya juga sedang melakukan fellowship untuk kebutuhan SDM cathlab jantung. Jika dahulu terjadi sumbatan jantung maka pasien harus dilarikan keluar daerah, maka kedepan bisa dilakukan di RS Praya.
RSUD Praya saat ini memiliki sebanyak 34 dokter spesialis dan 30 dokter umum. Kedepan pihaknya akan menambah dokter jiwa dan dokter ortopedi yang saat ini sedang proses pendidikan. Selanjutnya dokter jantung akan bertambah satu.
Mamang mengungkapkan, pihaknya saat ini sedang melakukan evaluasi bagaimana metode peningkatan gaji setiap individu yang diharapkan bisa terealisasi jika pendapatan membaik. Pihaknya selalu memikirkan tentang kesejahteraan tenaga medis dan tenaga kesehatan namun dengan catatan melakukan evaluasi pendapatan.