NESIANEWS.COM – Tulisan ini sebagai implementasi kegiatan yang telah dilakukan oleh Dosen Unizar Pendanaan DRTPM Kemdikbud Dikti 2023) oleh: Fathurrahman, S.E., M.Ak (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Al-Azhar)
Dosen FEB Unizar Berikan solusi Gen Z Soal Literasi Keuangan dan Kebutuhan yang tidak terbatas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasil Sensus Penduduk 2022, jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 % dari total seluruh populasi penduduk di Indonesia.
Dalam perkembangannya generasi Z digadang-gadang mampu memberikan dampak positif bagi peradaban namun hal itu belum terealisasi karena berbagai faktor.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Al-Azhar Fathurrahman SE MAk kepada Tribun Lombok pun menguraikan beberapa faktor tersebut.
“Faktor utama adalah kondisi ekonomi dimana masyarakat di seluruh dunia memiliki tanggung jawab atas kondisi keuangan mereka,” jelas Fathurahman.
Dikatakannya, tingkat kebutuhan hidup yang meningkat tetapi tidak sebanding dengan pertumbuhan penghasilan dapat menjadi potensi masalah keuangan di masa mendatang.
Selain itu, perubahan prilaku individu dengan perkembangan teknologi mendorong masyarakat lebih konsumtif.
Kehadiran penjualan online akan mendorong mereka untuk terus melakukan konsumsi secara berlebihan.
Fathurahman menjelaskan, literasi keuangan dasar diperlukan sebagai pengetahuan yang dianggap mampu berkontribusi bagi masyarakat untuk mempersiapkan kebutuhan keuangan masa depan dengan lebih baik.
Generasi merupakan sekelompok angkatan yang penting bagi sebuah negara, sekelompok angkatan ini memiliki kesamaan dalam golongan usia yang mengalami peristiwa penting dalam suatu periode waktu yang sama.
Generasi Z adalah generasi penerus setelah generasi milenial. Dengan perubahan pola hidup, perilaku dan peradaban tidak menutup kemungkinan akan tergerusnya generasi kearah yang negative apabila tidak secara cepat diberikan solusi akan dampak perilaku konsumtif.
“Desa Kekait merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat. Letak yang sangat strategis karena berada di tepi jalan raya yang menghubungkan antara Kota Mataram dengan Kabupaten Lombok Utara,” sebut Fathurahman.
Desa Kekait memiliki berbagai potensi sumber daya lokal, meliputi: keindahan alam, sumber daya hayati, sumber daya manusia, serta berbagai produk olahan yang menjadikannya sebagai destinasi wisata.
Destinasi wisata di Desa Kekait, antara lain: Bukit Tembere, Agrowisata Aren, dan Air Terjun Tibu Ijo.
Masyarakat Desa Kekait terutama generasi muda yang merupakan generasi Z sangat berperan dalam pengembangan potensi desa.
Disisi lain perkembangan teknologi digital yang sangat cepat termasuk akses informasi dalam mengelola keuangan seperti belanja online merupakan suatu hal yang perlu disikapi dengan bijak oleh para generasi Z di Desa Kekait.
Berbicara tentang perilaku konsumtif yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah literasi ekonomi.
“Dimana literasi ekonomi sangat penting dalam mengambil tindakan konsumsi yang rasional dan membeli suatu barang sesuai skala prioritas. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Aviani & Hardianto, bahwa literasi ekonomi mempengaruhi perilaku konsumtif seseorang,” jelas Fathurahman.
Artinya, semakin tinggi tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang ekonomi maka semakin rendah pula tingkat perilaku konsumtifnya.
Sebaliknya jika pengetahuan tentang ekonomi menurun maka akan meningkatkan perilaku konsumtif.
Aktifitas atau perilaku ekonomi yang dilakukan manusia merupakan cerminan dari pengetahuan dan pemahaman berekonomi yang telah diperoleh melalui proses pembelajaran, khususnya pembelajaran ekonomi pada lembaga pendidikan formal.
“Dengan demikian, literasi ekonomi sangatlah penting dalam mengambil keputusan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” pungkas Fathurahman.
Diketahui, tulisan ini sebagai implementasi kegiatan yang telah dilakukan oleh Fathurahman dan mendapatkan lendanaan DRTPM Kemdikbud Dikti 2023.
Sementara itu, pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa sosialisasi berisi pemberian materi penguatan tentang literasi keuangan digital oleh Fathurrahman (bidang keilmuan akuntansi). Selanjutnya dilakukan sesi diskusi.
Pada tahap ini peserta aktif dengan adanya beberapa pertanyaan yang dijawab oleh masing-masing dosen sesuai dengan kompetensi ilmunya.
Pertanyaan yang berkaitan dengan manajemen keuangan dan bank digital dijawab oleh Muhammad Habibullah Aminy (bidang keilmuan ekonomi keuangan).
Adapun pertanyaan mengenai pengembangan agribisnis dijawab oleh seorang dosen Agribisnis Baiq Santi Rengganis.
Tidak bisa dipungkiri bahwa transfer ilmu tentang pentingnya mengatur keuangan sangat bermanfaat bagi kaum millennial, mereka membutuhkan ilmu tat kelola keuangan dan bagaimana seharusnya berprilaku positif untuk mengatur kebutuhan.
Untuk itulah kegiatan ini dilakukan dengan cara pendampingan (social experience) bagi pemuda Desa Kekait.
Potensi desa yang begitu besar seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat.