NESIANEWS.COM – Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) tawarkan event Mandalika International Festival (MIF) agar digelar di luar kampus Poltekpar Lombok.
Tawaran tersebut sesuai dengan tujuan Mandalika International Festival yang harus dijadikan salah satu pendongkrak pertumbuhan kunjungan dan ekonomi masyarakat lokal yang ada di NTB.
Sebelumnya Mandalika International Festival digelar oleh Mahasiswa Usaha Perjalanan Wisata Politeknik Pariwisata Lombok di dalam kampus Poltekpar Lombok selama dua tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Direktur event Mandalika International Festival Sirajuddin mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik tawaran tersebut sehingga Mandalika International Festival Tahun 2025 akan diselenggarakan di luar kampus Poltekpar Lombok.
Tawaran dari ITDC dan MGPA ingin menjadikan event ini sebagai salah satu supporting event di Mandalika yang perlu dilaksanakan secara integratif dengan MotoGP Mandalika 2025.
Meski demikian, Sirajuddin mengaku tetap memperhatikan mahasiswa Poltekpar Lombok tetap bisa berkolaborasi sebagai bagian dari praktikum mereka.
“Jadi kita tidak meninggalkan mahasiswa tapi akan kita jadikan Mandalika International Festival ini sebagai ruang pembelajaran bagi mereka dalam beberapa subtema. Nanti akan kita siapkan satu subtema khusus bagi mahasiswa Poltekpar Lombok, UNRAM dan Hamzanwadi dan mahasiswa lainnya sehingga mereka bisa masuk ke rumah (event) ini,” jelas Sirajuddin (4/11/2024).
Sirajuddin memastikan jika mahasiswa yang tergabung dalam Mandalika International Festival tetap akan bisa bergabung berkolaborasi seperti halnya tahun pertama dan kedua event ini.
Lebih lanjut Sirajuddin menyebutkan, pihaknya menggelar di luar kampus Poltekpar Lombok untuk menjawab permintaan sponsor.
Hal ini karena jika digelar di dalam kampus, ruang untuk logistik, aksesbilitas dan sebagai sebuah event industri dan komersial sangat sulit dilakukan karena berada didalam ruangan edukasi.
Berbagai persoalan tersebut tentunya menjadi keterbatasan-keterbatasan yang harus dilakukan oleh para dosen, mahasiswa dan pihak kampus.
“Kami ingin menggelar di luar kampus karena ketika saya lahirkan Mandalika International Festival pada tahun 2021, itu memang untuk membangkitkan sektor pariwisata di KEK Mandalika. Sambutan, permintaan dan harapan dari ITDC dan MGPA untuk bisa dilakukan di Mandalika merupakan tawaran yang sangat positif,” ungkap Sirajuddin.
Menurut Sirajuddin, pihaknya selanjutnya akan berdiskusi dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB karena telah meminta agar Mandalika International Festival bisa dikelola oleh mereka.
Bahkan, dari beberapa pihak termasuk INKA telah meminta agar event Mandalika International Festival bisa digelar di luar Poltekpar Lombok agar banyak pihak yang bisa terlibat bergabung.
Vice president APIEM ini mengungkapkan, eventnya nanti akan profesional sehingga akan dilakukan tikecting sehingga diharapkan bisa mendukung dan membiayai kehadiran talent dari luar daerah.
“Termasuk pula untuk membiayai kepanitiaan sehingga tidak terlalu membuat susah ITDC dan MGPA walaupun kami sangat mengharapkan dukungan beliau terutama dari sisi aspek sarana dan prasarana, akses perizinan dan lain-lain tetap kita butuhkan dari ITDC dan MGPA,” beber Sirajuddin.
Sirajuddin menyebutkan, pihaknya akan berusaha lebih memantapkan peran stakeholder untuk mendukung event ini di Kabupaten /Kota.
Pihaknya mengaku bisa saja menyelenggarakan dua kali dalam setahun yaitu Indoors dan Outdoors sehingga berdampak pada semua pihak yang bergerak di sektor Pariwisata, ekonomi kreatif.
Oleh karena itu, pihaknya akan lebih intensif berkomunikasi dengan kementerian dan lembaga dengan menggerakkan KOMPPARINDO dan Yayasan Mandalika International yang bergerak di bidang sosial.
Tujuannya agar Mandalika International Festival 2025 sejajar Jember Fashion Carnaval, Banyuwangi Etno Carnival, hingga Jogja Fashion Week.
“kita akan berkolaborasi dengan Yayasan Putri Indonesia memberikan dukungan sehingga event betul- betul berdampak bagi semua pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di NTB,” pungkasnya.