NESIANEWS.COM – Anies Baswedan secara resmi telah memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal Cawapres di Pilpres 2024 melalui deklarasi yang berlangsung di Surabaya pada hari ini Sabtu, (2/9/2023).
Keputusan Anies Baswedan gaet Cak Imin sebagai Cawapres di Pilpres, mengundang reaksi dari Partai Demokrat termasuk DPC Demokrat Lombok Tengah.
Ketua DPC Demokrat Lombok Tengah Adi Bagus Karya mengungkapkan, kader Demokrat Lombok Tengah tetap solid meskipun terjadi keributan di tubuh partainya usai AHY terpental sebagai cawapres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria yang digadang-gadang maju dalam pemilihan bupati Lombok Tengah ini mengaku kaget dengan manuver Anies Baswedan yang memilih Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya.
“Kami DPC Demokrat Lombok Tengah sama dengan kader-kader Demokrat di Seluruh Indonesia yaitu Kaget. Informasi yang kami terima beberapa bulan kemarin itu ketua umum kami mas AHY yang akan mendampingi Anies Baswedan,” ungkap Bajang Bagus panggilan akrabnya.
Dengan demikian, dipilihnya Cak Imin sapaan akrab Muhaimin Iskandar membuat Demokrat Lombok Tengah sangat kecewa.
Bagi Bagus, manuver Anies ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap ketua umum Partai Demokrat AHY.
Hal ini karena Demokrat Lombok Tengah telah bekerja dan mensponsori Anies Baswedan selama beberapa bulan terakhir.
“Itu bisa dilihat dengan adanya baliho dan spanduk yang bersanding dengan kader dan calon legislatif (caleg) Partai Demokrat Lombok Tengah. Ini sangat mengecewakan bagi kami. Namun, bagi kami ini bukan akhir dari segalanya mungkin ada hikmahnya,” sebut pria yang akrab disapa Bajang Bagus ini.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, semua baliho dan spanduk tersebut semuanya sudah diturunkan saat menerima informasi duet Anies Cak Imin.
Pihaknya langsung mengintruksikan kepada semua kader dan caleg-caleg untuk melepas dan menurunkan baliho yang ada gambar Anies Baswedan.
Bagus menjelaskan, kemarin sore Demokrat Lombok Tengah telah mengikuti rapat majelis tinggi yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) presiden RI ke-6.
“Sesuai dengan arahan beliau kita akan cooling down dulu sembari berfikir yang jernih untuk menempuh langkah-langkah berikutnya,” beber Bagus pria kelahiran 1989 ini.
Bajang Bagus pun membeberkan sejumlah alasan kenapa kader demokrat se Indonesia menyebut Anies Baswedan sebagai sosok pengkhianat.
Dengan diberikan kewenangan Anies Baswedan untuk memilih cawapresnya sendiri dan Anies sebelumnya telah memilih AHY maka itu disebutnya sebagai bentuk pengkhianatan Anies.
Menurut Bagus, Usai memilih cawapres (AHY), selanjutnya Anies menyodorkan ke ketua-ketua Partai.
“Apa yang terjadi saya tidak mau terlalu jauh berkomentar. Namun nampaknya pak Anies Baswedan masih tidak berdaya dibawah Surya Paloh,” pungkas Bajang Bagus.