NESIANEWS.COM – Sebuah terobosan baru, direncanakan PDAM Tirta Ardhia Rinjani Lombok Tengah di NTB . Terobosan ini, diyakini akan menyelesaikan sekelumit persoalan air bersih di daerah Tatas Tuhu Trasna ini.
Terobosan tersebut, dengan membangun sebuah Sistem Penyediaan Air Minun (SPAM) Cerorong Danau Biru di Kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah.
Rencana pembangunan SPAM Cerorong Danau Biru tersebut, telah melalui analisa dan proses yang panjang, sehingga saat ini telah memiliki Detail Engineering Design (DED) dan telah melalui kajian Studi kelayakan atau feasibility study (FS). Dimana FS adalah teknik analisis yang digunakan investor untuk menilai kualitas dari sebuah usulan atau rencana proyek.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi sesuai dengan kajian FS dan DED-nya, SPAM Cerorong Danau Biru ini nantinya akan menghasilkan 150 liter per detik,”jelas Direktur (Plt) PDAM Tirta Ardhia Rinjani Bambang Supratomo, Jumat 4 Agustus 2023 saat di temui sejumlah wartawan di ruang kerjanya.
Bambang sapaan akrab direktur muda ini lebih jauh menjelaskan, SPAM Cerorong Danau Biru tersebut, peruntukan utamanya untuk melayani Zona Barat yang terdiri dari Kecamatan Pringgarata, Jonggat dan Praya Barat Daya.
Hitungan normal, 1 liter per detik bisa melayani 100 sambungan rumah (SR). Sehingga bila SPAM Cerorong Danau Biru hasilkan 150 liter per detik, maka ada sebanyak 15.000 SR atau pelanggan yang bisa terlayani.
“Kondisi hari ini, total SR atau pelanggan di Zona Barat sebanyak 6000 SR atau pelanggan. Sehingga bila 15.000 SR atau pelanggan dikurangi 6000 SR atau pelanggan yang sudah ada, maka terdapat angka 9000 SR atau pelanggan baru di Zona Barat yang bisa dilayani oleh SPAM Cerorong Danau Bairu ini nantinya. Sementara, juga akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada 6000 pelanggan yang audah ada, ” jelas Bambang.
Saat ini lanjut Bambang, 6000 pelanggan di Zona Barat tersebut, dilayani dari Bak Penampung yang ada di Lendang Gocek, begitu juga dengan seluruh pelanggan yang ada di Zona Tengah, yang mengalir melalui Gerunung.
Sehingga bila SPAM Cerorong Danau Biru itu nantinya telah terbangun dan beroperasi, maka beban Bak Penampung Lendang Gocek secara otomatis akan berkurang karena tidak akan melayani lagi pelanggan di Zona Barat.
“Bila SPAM Cerorong Danau Biru telah terbangun, maka Zona Barat akan memiliki sumber air sendiri, sehingga sumber air untuk pelanggan Zona Tengah yang selama ini dilayani melalui Reservoir atau Bak Penampung Lendang Gocek tidak terganggu. Dan hal itu tentu akan memperbanyak aliran air untuk para pelanggan di Zona Tengah tersebut,,”papar Bambang.
Bila Bak Penampung Lendang Gocek yang sudah ada saat ini, dikurangi bebanya oleh SPAM Cerorong Danau Biru, maka akan berdampak pada melimpahnya air bersih yang akan mengalir ke para pelanggan yang ada di Zona Tengah. Dan itu diyakini bisa mengatasi masalah matinya air bersih bergilir yang selama ini diberlakukan.
Selain itu, hal tersebut bisa menambah lagi SR baru hingga 2000 SR untuk wilayah Zona Tengah. Sehingga total pelanggan yang bisa dilayani oleh PDAM secara keseluruhan mencapai 7000 lebih SR atau pelanggan.
“Dengan bertambahnya jumlah pelanggan, tentu hal itu menjadi potensi sumber pemasukan PDAM yang sudah barang tentu akan berimplikasi pada meningkatnya kemampuan PDAM untuk menyetor PAD (Pendapatan Asli Daerah -red),”terang Bambang.
Proyek pembangunan SPAM Cerorong Danau Biru, juga akan kembangkan sumber mata air Otak Pemasir yang akan melayani masyarakat di wilayah Batukliang dan sekitarnya, sehingga beban Bak Penampung Lendang Gocek yang selama ini melayani seluruh pelanggan akan makin berkurang lagi.
“Insyaallah, bila pembangunan SPAM Cerorong Danau Biru ini sepakat kita kerjakan mulai tahun 2023 ini, maka pada akhir tahun 2024, apa yang menjadi cita-cita masyarakat Lombok Tengah untuk memiliki PDAM yang bisa dibanggakan bisa terwujud,”imbuh Bambang optimis.
Dimana lanjut Bambang, rencana pembangunan SPAM Cerorong Danau Biru tersebut, mencakup dari Hulu hingga Hilir mulai dari Instalasinya, IPA hingga ke SR.
“Rencana pembangunanya ini tidak setengah-setengah, itu komplit hingga keran dibuka dan air mengalir ke pelanggan. Seperti itulah penjelasan sederhana terobosan ini, “tutup Bambang.