NESIANEWS.COM – Perbaikan administrasi cabang olahraga (Cabor) di Lombok Tengah (Loteng) terus dilakukan. Setelah berhasil meningkatkan peringkat dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) lalu, KONI Loteng bahkan berhasil melampaui target medali. Saat ini, fokus utama adalah memperbaiki administrasi Cabor.
“Alhamdulillah, Porprov berhasil naik kelas. Atlet dan pelatih kita sangat hebat, bahkan medali yang diraih melebihi target,” kata Ketua KONI Loteng, M. Samsul Qomar, (10/3/25).
Dari target 30 medali emas, Loteng berhasil meraih 40 emas, sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Saat ini, pihaknya fokus merapikan administrasi, termasuk pelantikan Cabor dan menyelesaikan musyawarah kabupaten (Muskab) bagi Cabor yang masa berlakunya telah habis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada beberapa Cabor yang belum melaksanakan Muskab, dan ada 22 Cabor yang belum dilantik oleh Pengprov hingga saat ini,” jelasnya.
Dari 36 Cabor yang ada, lebih dari setengahnya belum resmi dilantik. Hal ini wajib dilakukan sesuai arahan KONI Provinsi.
“Kepala daerah saja tidak bisa bertugas jika belum dilantik, jadi jangan anggap ini hal sepele,” tegas MSQ panggilan akrabnya, mengutip perintah Ketua Bidang OKK KONI Provinsi, Bu Eny.
KONI memberikan tenggat waktu satu bulan bagi semua Cabor untuk menyelesaikan administrasi dan prosesi pelantikan.
“Ada juga Cabor yang belum resmi menjadi anggota KONI Loteng, seperti Ikatan Motor Indonesia (IMI), yang bahkan mengabaikan rekomendasi KONI sebelum dilantik. IMI menolak meminta rekomendasi KONI. Kami sudah mengingatkan, tetapi diabaikan. Ya sudah, tidak apa-apa kalau tidak mau jadi anggota KONI,” tegas mantan Ketua Federasi Panjat Tebing dua periode ini.
Dalam waktu dekat, KONI berencana mengadakan acara berbagi dengan atlet, mantan atlet, pelatih, dan mantan pelatih yang kurang mampu.
Acara ini juga akan menjadi ajang sosialisasi Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Permenpora) No. 14 Tahun 2024 yang sudah berlaku saat ini.
“Saya selalu ingin meninggalkan warisan yang baik, prestasi yang baik. Soal dana dari pemda, kami menyesuaikan dengan kemampuan daerah. Kami hanya mengusulkan melalui proposal. Berapa yang diberikan, itulah kemampuan daerah. Kami tidak bisa memaksakan,” pungkasnya. (Ahmdderi)