NESIANEWS.COM – Dampak perubahan iklim terus meluas hingga ke seantero permukaan Bumi. Tantangan masyarakat terutama yang bermukim di perkotaan kian besar dengan kompleksitas pola konsumsi yang menghasilkan emisi karbon. Apabila persoalan konsumsi ini dapat ditekan, emisi karbon dapat ditekan hingga dua kali lebih rendah pada 2050 nanti.
Ketua Forum Mahasiswa Mataram Rian Arby Hidayat mengungkapkan, “Saat ini, bumi sudah mengalami pemanasan global akibat banyaknya gas karbon dioksida (CO2) di udara. Dampaknya tentu buruk bagi lingkungan seperti gelombang panas, tenggelamnya pulau-pulau kecil, cuaca ekstrem hingga krisis air bersih. Maka dengan begitu mengingat momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia kami mengambil peran menanam ratusan Pohon dan Clean Up pada hari minggu, 25 juni 2023 di Coban Putri, Kota Batu, Jawa Timur.” Ujar Arby.
Seiring dengan persoalan tersebut, Forum Mahasiswa Mataram-Malang, memilih langkah yang efektif dalam menyelamatkan bumi. Sehubungan dengan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada bulan ini. Forum Mahasiswa Mataram-Malang secara kolektif bergerak memperingati hari lingkungan hidup sedunia dengan menanam pohon dan Clean Up di Coban Putri, Kota Batu, Jawa Timur. Dengan mengangkat tema “Aksi FMM Untuk Bumi Hijau”. Dalam menyelaraskan momentum pada hari lingkungan hidup serta ikut andil dalam menyelamatkan Climate Change.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bilal Muhammad Taufan selaku ketua pelaksana penanaman pohon, menerangankan bahwa. “Tujuan daripada kegiatan penanaman bibit pohon dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup yaitu sebagai bentuk kepedulian dari Forum Mahasiswa Mataram-Malang terhadap lingkungan di Kota Batu. Mengingat sebelumnya telah terjadi bencana banjir di kota malang. Maka dari itu, sehubung bertepatan dengan hari lingkungan hidup FMM melakukan gerakan penanaman pohon yang bertemakan “AKSI FMM UNTUK BUMI HIJAU”. Ungkap Bilal.
Cara utama yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan bumi adalah dengan mengontrol aktivitas sehari-hari kita yang menghasilkan emisi karbon. Selain itu, kita juga bisa menanam pohon yang membantu pertukaran gas karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen (O2). Pohon memang efektif untuk mengurangi karbon dioksida di udara. Seperti pohon bakau yang mampu mengurangi 20 kg CO2e. Begitu juga dengan pohon agroforestri dimana setiap pohonnya berpotensi dapat mengurangi 59 kg CO2e.
“Harapan saya semoga dengan dilakukannya kegiatan ini dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ekosistem yang ada pada hutan. Dan besar harapan saya semoga hal ini dapat dirasakan oleh generasi selanjutnya.” Kata Arby.
Kata menyelamatkan bumi harus diartikan sebagai sesuatu yang patut untuk dijaga, sesuatu yang patut dilestarikan, dan sesuatu yang sangat berharga seperti harta kekayaan. Menanam pohon merupakan momentum agar manusia sadar dan ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Ingat, kelestarian lingkungan akan menjamin kehidupan manusia sehingga menjadi lebih nyaman dan damai. Tidak hanya untuk saat ini, tapi juga kehidupan generasi yang akan datang.