“Barang siapa yang menanam sebatang pohon, Maka sebenarnya mereka telah menanam sebuah harapan.” _bppdntb
Pohon memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Tidak sekedar untuk menjaga kita dari terik sinar matahari, tetapi pohon juga berperan sebagai penampung air hujan, membersihkan, lalu mengalirkannya melalui celah celah akarnya sebagai mata air, untuk kita minum. Adakah makhluk yang mampu bertahan hidup tanpa minum?
Pohon menjaga fertilitas tanah agar tanaman lain di sekitarnya bisa tumbuh subur sebagai bahan makanan kita sehari hari. Adakah makhluk yang mampu bertahan hidup tanpa makan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pohon memproduksi udara untuk membantu kita bernafas. Adakah makhluk yang mampu bertahan hidup tanpa bernafas ?
NESIANEWS.COM – Rabu, 10 Januari 2024, bertepatan dengan One Million Trees Movement Day atau Hari Gerakan Sejuta Pohon, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi NTB mengadopsi 100 pohon dari Portir Indonesia Internasional dan langsung menanamnya di destinasi wisata Savana Bale Tepak, di dalam kawasan Bendungan Batu Jai, Lombok Tengah.
Adapun jenis pohon yang ditanam antara lain; flamboyant, Palm, dan Mahoni yang menurut pihak Portir Indonesia Internasional sebagai jenis jenis pohon yang cocok untuk lokasi tersebut.
Ketua BPPD NTB, Baiq Ika Wahyu Wardani yang secara langsung terlibat pada kegiatan penanaman tersebut menjelaskan pentingnya peran pohon sebagai sumber kehidupan dan fungsinya sebagai penjaga keseimbangan alam.
“Menanam sebatang pohon adalah menanam sebuah harapan hidup untuk kita di masa kini dan kehidupan yang lebih baik bagi generasi kita yang akan datang”. Kata Baiq Ika.
“Pohon tidak hanya vital untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia, tetapi juga untuk keseimbangan ekosistem di seluruh semesta.” Tambahnya.
Maya Yuliana Soeripto, Ketua Umum Portir Indonesia Internasional juga menjelaskan akan pentingnya peran pemerintah dalam mengedukasi, mendorong dan menggerakkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan, alam dan hutan, mengingat Indonesia adalah paru paru dunia.
Terkait pemberlakuan sistem adopsi, Maya menjelaskan bahwa tujuannya untuk membangun rasa kepedulian adopter terhadap setiap pohon yang diadopsi.
“Setiap pohon yang diadopsi dibeli harga mulai dari Rp. 10.000 per bibit pohon, dan Rp. 100.000 per pohon dengan ukuran diatas 1.5 meter. Harga itu sudah termasuk biaya pemeliharaan dan perawatan oleh tim Portir Indonesia Internasional.” Jelas Maya.
Turut hadir dalam kegiatan penanaman pohon tersebut, Perwakilan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), Perwakilan Dinas Pariwisata NTB, Duta Lingkungan Hidup NTB, Kepala Desa Lajut, Pengelola Wisata Savana Bale Tepak, dan masyarakat sekitar.
Alasan pemilihan lokasi penanaman di Savana Bale Tepak bukanlah karena lokasi ini sedang cukup populer sebagai spot bersantai menikmati sunrise maupun sunset sambil berswafoto di kalangan masyarakat Lombok, melainkan karena kondisi Savana Bale Tepak cukup memprihatinkan. Minimnya jumlah pepohonan di area bendungan menyebabkan tingkat penguapan air menjadi lebih tinggi dan debit air yang mampu bertahan ditampung relatif sangat minim pada saat musim kemarau.
Seratus pohon yang telah ditanam tersebut diharapkan dapat memberikan wajah baru bagi Savana Bale Tepak dalam kurun waktu satu atau dua tahun mendatang dan sebagai solusi peningkatan debit air serta munculnya sumber sumber mata air bersih di area sekitar pada tahun tahun selanjutnya.
Sambil menutup kegiatan dengan berswafoto, Ketua BPPD NTB, Baiq Ika Wahyu Wardani kembali menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam.
“Mari kita jaga alam kita, untuk keberlangsungan hidup kita hari ini dan agar generasi mendatang mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.” Tutup Baiq Ika.