Luhut Temui Surya Paloh, Siapa Untung Siapa Rugi?

- Wartawan

Minggu, 7 Mei 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NESIANEWS.COM – Perjumpaan Surya Paloh (Surya) dan Luhut Binsar (Luhut) dari aspek komunikasi politik, berhasil dimenangkan Surya dengan telak.

Tidak heran bisa saja Surya memanen utung opini publik. Sebaliknya Luhut kalah telak, jika itu pertandingan bola, skor 1 – O.

Namun anehnya bisa jadi Luhut tidak merasa mengalami kerugian dari segi opini publik. Mengapa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut Opini Emrus Sihombing, Komunikolog Indonesia yang dikirim ke redaksi nesianews.com.

Lalu siapa berpotensi rugi di ruang publik dari perjumpaan Surya – Luhut? Bila kita simak makna tertulis dan tersirat dari pesan Surya tersebut, bisa saja Jokowi di posisi rugi dari penilaian publik. Sebab, Surya minta agar Jokowi setop “endorse” Capres tertentu.

BACA JUGA :  Bajang Bagus, 60% Anak Muda Sebagai Penentu Masa Depan Demokrasi Indonesia  

Dari sudut pesan komunikasi tersebut, posisi Surya seolah lebih “di atas angin” dibanding Jokowi.

Surya sangat smart dan cerdik memanfaatkan momentum, mengemas serta melontarkan pesan komunikasi politik, di tengah hiruk pikuk wacana pemasangan baloncapres dan baloncawapres.

Sementara Luhut tampak tidak menduga bahwa Surya meluncur pesan komunikasi seperti itu sehingga Luhut terkesan tidak sigap menangkal pesan yang jitu tersebut.

Surya berhasil menyampaikan pesan, minta agar Jokowi setop “endorse” capres tertentu.

Pesan Surya tersebut bisa dimaknai sebagai kekecewaan Surya kepada Jokowi, sekalipun ada tiga menteri kabinet Jokowi dari Nasdem yang dipimpin oleh Surya. Karena itu, Surya bisa memenangkan opini publik dari perjumpaan Surya dengan Luhut.

BACA JUGA :  Satu Panggung Dengan Dewa, Ladies First Band Hibur Ribuan Penonton HUT Loteng Ke-78

Akan beda jika Luhut mampu mengemukakan bahwa bilapun Jokowi “endorse” balocapres tertentu, Jokowi di situ sebagai warga negara dan kader dari suatu partai tertentu, bukan sebagai presiden.

Dengan demikian, pertemuan Surya – Luhut bisa remis, atau win-win (menang-menang). Atau terbuka peluang opini publik menguntungkan Jokowi.

Seandainya konsep status dan peran dikemukakan Luhut sangat kuat landasan ilmiahnya. Dari aspek sosiologi, setiap manusia memiliki multi status, otomatis multi peran.

Setiap orang harus berperan sesuai statusnya saat tertentu. Jika seseorang bertindak tidak sejalan dengan statusnya saat itu, dipastikan terjadi disorder sosial (kekacauan sosial).

BACA JUGA :  Aparat di NTB Tidak Meminta Pendapat Ahli Dari Perumus UU ITE? Potensi Penegakan Hukum Yang Ugal-Ugalan

Oleh karena itu, pada situasi saat ini, menjelang, saat kampanye nanti, pemungutan suara hingga sampai pelantikan Presiden, sebaiknya yang berbicara atas nama Presiden RI hanya Jokowi dan atau Juru Bicara ( Jubir) Presiden.

Untuk itu, saya menyarankan kepada Presiden Jokowi berkenan segera mengangkat Jupir Presiden agar bisa mengelola komunikasi lembaga kepresidenan dengan baik dan profesional.

Oleh karena itu, Jubir harus dari seorang komunikolog handal yang mengusai betul konsep, teori, aksiologi dan diterima di ruang publik.

Salam,
Emrus Sihombing
Komunikolog Indonesia
0812 8689 8015

Berita Terkait

Para Pedagang Pasar Doakan Miq Iqbal Jadi Gubernur
Ratusan Kordes Muda-Mudi NU Lombok, Sedekat Nadi Siap Menangkan Bang Zul-Abah Uhel
TGH Maarif Makmun Tegaskan Tetap Mendukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
Bantah Isu Hoax, Bomber BZ Tegaskan Tetap Dukung Zul-Uhel
Bang – Abah Dapat Dukungan dari Komunitas Pengusaha Muda di Pilgub NTB
Massa Tumpah Ruah Iringi Pasangan SJP-FATIHIN ke KPU Lombok Timur
Partai Buruh sepakat untuk absen dari Pilkada Jakarta 2024 usai Anies Baswedan tak bisa mencalonkan diri sebagai calon gubernur. “Bersepakat bulat mufakat bahwa partai buruh akan absen dalam Pilkada Jakarta,” kata Ketua Pilkada Partai Buruh Said Salahudin
Sugiarto: Penggiat Pariwisata yang Kini Jadi Anggota DPRD Lombok Tengah
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 19 September 2024 - 13:09 WIB

Para Pedagang Pasar Doakan Miq Iqbal Jadi Gubernur

Minggu, 15 September 2024 - 00:10 WIB

Ratusan Kordes Muda-Mudi NU Lombok, Sedekat Nadi Siap Menangkan Bang Zul-Abah Uhel

Selasa, 10 September 2024 - 05:18 WIB

TGH Maarif Makmun Tegaskan Tetap Mendukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024

Jumat, 6 September 2024 - 12:01 WIB

Bantah Isu Hoax, Bomber BZ Tegaskan Tetap Dukung Zul-Uhel

Kamis, 5 September 2024 - 17:15 WIB

Bang – Abah Dapat Dukungan dari Komunitas Pengusaha Muda di Pilgub NTB

Jumat, 30 Agustus 2024 - 20:06 WIB

Massa Tumpah Ruah Iringi Pasangan SJP-FATIHIN ke KPU Lombok Timur

Jumat, 30 Agustus 2024 - 14:34 WIB

Partai Buruh sepakat untuk absen dari Pilkada Jakarta 2024 usai Anies Baswedan tak bisa mencalonkan diri sebagai calon gubernur. “Bersepakat bulat mufakat bahwa partai buruh akan absen dalam Pilkada Jakarta,” kata Ketua Pilkada Partai Buruh Said Salahudin

Jumat, 30 Agustus 2024 - 13:17 WIB

Sugiarto: Penggiat Pariwisata yang Kini Jadi Anggota DPRD Lombok Tengah

BERITA TERBARU

Politik

Para Pedagang Pasar Doakan Miq Iqbal Jadi Gubernur

Kamis, 19 Sep 2024 - 13:09 WIB